Seorang teman pernah mengeluhkan kondisi wajahnya yang berubah semenjak memakai kontrasepsi. Memang terlihat perubahan cukup signifikan pada warna kulitnya, tidak merata dengan beberapa area yang lebih gelap dari yang lain. Setelah aku cari tau, ternyata ia mengalami hiperpigmentasi kulit.

Apa itu hiperpigmentasi?

Hiperpigmentasi adalah kondisi untuk menggambarkan adanya bercak kulit lebih gelap pada permukaan wajah. Memang tidak menimbulkan rasa sakit atau gatal, namun dapat mengganggu penampilan dan sebagian orang menjadi tidak percaya diri.

Saat terjadi hiperpigmentasi kulit, ada peningkatan produksi pigmen yang memberikan warna pada kulit yang bisa muncul dengan warna coklat, hitam atau abu-abu. Kondisi ini juga bisa terjadi di bagian wajah, atau meluas ke beberapa bagian tubuh yang disebabkan oleh berbagai hal mulai akibat paparan sinar UV, pengaruh hormon hingga bekas jerawat.

Ciri-ciri yang menujukkan sesorang hiperpogmentasi biasanya terdapat flek paling sering pada bagian kulit yang kerap terkena sinar matahari misalnya dahi, hidung dan pipi. Bercak gelap ini juga bisa muncul di tubuh lain dengan ukuran bervariasi. Biasanya kurang dari dua centimeter dan bisa terus meluas dan menyebar.

Meski begitu hiperpigmentasi tidak berbahaya dan dapat memudar seiiring waktu jika dilakukan perawatan dan pengobatan yang tepat.

Jenis-Jenis Hiperpigmentasi

Hiperpigmentasi ini bisa terjadi pada siapa saja tidak peduli jenis kulitnya. Dan secara umum ada beberapa jenis hiperpigemntasi yaitu:

  1. Melasma

Melasma merupakan bercak pigmentasi kecoklatan atau biru keabu-abuan yang sering terjadi pada wanita hamil atau mereka yang kerap terpapar sinar matahari. Bercak pigmentasi ini biasa muncul di area pipi, hidung, dahi dan di atas bibir.

  1. Sun Spot / Solar Lentigines

Jenis hiperpigmentasi lainnya adalah sunspota atau age spot/lentigo. Kondisi ini menyebabkan adanya bintik-bintik kecil maupun lebar berwarna kecoklatan hingga kehitaman, akibat paparan sinar matahari secara berlebihan, yang muncul pada sekitar area kulit wajah, tangan dan leher.

  1. Post-Inflammatory Hyperpigmentation(PIH)

Selanjutnya, jenis hiperpigmentasi lainnya adalah Post-Inflammatory Hyperpigmentation (PIH) yang merupakan Bercak pigmentasi akibat bekas luka (jerawat atau lainnya) yang berwarna coklat atau kehitaman. Pigmentasi ini dapat muncul di sekitar area kulit yang luka akibat proses peradangan.

  1. Freckles / Ephelides

     Hiperpigmentasi juga dapat berupa bercak bulat kecoklatan yang menyebar pada wajah, lengan dan umumnya pada warna kulit terang yang biasanya disebabkan oleh faktor genetik (terutama pada anak-anak) dan dapat dipicu oleh paparan sinar matahari.

Apa yang menyebabkan Hiperpigmentasi pada kulit?

Hiperpigmentasi disebabkan oleh sel kulit yang memproduksi terlalu banyak melanin (zat pemberi warna kulit). Produksi melanin yang berlebihan ini akan menggumpal dan membentuk bercak lebih gelap pada kulit.

Beberapa faktor risiko yang yang menyebabkan hiperpigmentasi yaitu:

  • Paparan sinar matahari yang mengandung radiasi ultraviolet (UV) yang merangsang produksi melanin sebagai respons sinar UV berbahaya.
  • Perubahan hormon misalnya pada wanita hamil dan penggunaan kontrasepsi hormonal atau terapi hormon
  • Faktor genetic/keturunan seperti punya keluarga yang memiliki bitnik-bintik
  • Peradangan pada kulit akibat bekals luka/jerawat
  • Penggunaan produk perawatan kulit yang tidak cocok/ mengandung bahan kimia berbahaya
  • Kekurangan vitamin tertentu misalnya vitamin B12 dan asam folat
  • Gangguan kelenjar adrenal seperti penyakit Addison
  • Penyakit tiroid

Pencegahan dan Pengobatan Hiperpigmentasi

Hiperpigmentasi memang kadang tidak bisa selalu kita cegah. Namun ada baiknya untuk melakukan perawatan yang baik pada kulit agar mampu mengurangi risiko hiperpigmentasi.

Beberapa cara yang bisa dilakukan misalnya dengan selalu menggunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 untuk menangkal radiasi sinar UV berbahaya. Kita juga bisa menggunakan pakaian/topi saat beraktivitas di luar ruangan dan menghindari panas terik matahari.

Namun jika ternyata kamu sudah mulai mengalami hiperpigmentasi, kamu bisa mengatasinya dengan menggunakan obat yang direkomendasikan oleh dokter atau menggunakan bahan-bahan alami untuk melembabkan dan mencerahkan kulit seperti lidah buaya.

Tentu saja untuk menggunakan beberapa produk pencerah wajah/pemutih kulit untuk mengurangi produksi melanin dan memudarkan bercak hiperpigmentasi haruslah konsultasi dengan dokter terlebih dahulu di Aesthetic center/rumah sakit yang terpercaya.

RS EMC merupakan salah satu referensi rumah sakit untuk konsultasi dan penanganan masalah kulit termasuk hiperpgimentasi. RS EMC memiliki EMC Plastic Surgery & Aesthetic Center yang akan memberikan solusi lengkap perawatan kecantikan kulit dan tubuh melalui tindakan non-invasif (non bedah), bedah estetika, hingga bedah rekonstruktif dengan teknologi terkini serta didukung oleh dokter yang berpengalaman di bidangnya.

Dokter Bedah Plastik EMC adalah anggota ISAPS ( Organisasi Bedah Plastik Estetik Internasional) yang akan memberikan pelayanan terbaik untuk mewujudkan penampilan yang diinginkan.

Bagikan postingan ini :)

riafasha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *