Seperti cacing kepanasan! Aku sering menggunakan istilah ini saat merasa kepanasan. Menggeliat di lantai rumah dengan keringat bercucuran sejak panas ekstrem kerap melanda Indonesia. Apalagi yang tinggal di daerah pesisir sepertiku, semakin kentara panasnya.

Perubahan iklim dan banyaknya bencana hidrometeorologi memang tidak lepas dari perubahan suhu rata-rata bumi. Awalnya perubahan suhu ini berlangsung alami, namun akibat aktivitas manusia kenaikan suhu saat ini sudah naik sekitar 1,4 derajat.

perubahan iklim kenaikan suhu bumi

Kita, kerap salah kaprah soal kenaikan suhu bumi. Hanya naik sekian derajat nyatanya membuat perubahan signifikan pada kondisi bumi. Sama seperti kita jika naik suhu tubuhnya beberapa derajat bisa sakit dan demam. Bumi juga, naik beberapa derajat membuat bumi dan ekosistem didalamnya demam, tidak baik-baik saja.

Perubahan iklim ini makin mengkhawatirkan karena Indonesia berada di di iklim tropis. Suhu yang biasanya panas akan semakin panas. Belum lagi efek gas rumah kaca yang menghasilkan gas seperti karbondioksida, metana dan CH4 dll, gas yang akhirnya menyelimuti bumi sehingga sinar matahari termasuk radiasinya dipantulkan lagi sehingga membuat suhu rata-rata meningkat.

Hutan, Solusi Krisis Iklim dan Mitigasi Dampak Perubahan Iklim

Hutan adalah jawaban, solusi krisi iklim termasuk upaya mitigasi dampak perubahan iklim. Hal ini disampaikan oleh Kak Tian dari @hutanituID saat acara online gathering #ecobloggersquad dengan tema “Peran Komunitas untuk Menjaga Hutan dalam Mitigasi Perubahan Iklim”.

Jika sektor lain menghasilkan emisi. Hutan sebaliknya,menyerap dan menyimpan karbon, serta melepas oksigen. FYI, setidaknya hutan menyimpan sekitar 60% lebih karbon loh. Makanya Indonesia sangat beruntung memiliki hutan terbesar ke-3 di dunia dan peringkat keanekaragaman hayati terbesar ke-2.

Fakta lainnya adalah lahan gambut Indonesia merupakan lahan gambut terbesar di dunia dan menyimpan 20% cadangan karbon dunia yang tersimpan di dalam tanah. Dan 69% emisi gas rumah kaca disebabkan oleh perubahan lahan Karhutla dan gambut.

Hal ini membuktikan bahwa jika hutan tidak dijaga, Indonesia akan kehilangan aset penting untuk upaya pencegahan dampak perubahan iklim yang lebih besar.

hutan itu biodiversity

Kenapa Perlu Menjaga Hutan?

Menjaga hutan berarti menjaga kita semua. Hutan bukan hanya sekedar pohon namun ada ekosistem dan kehidupan di dalamnya.

  • Hutan adalah supermarket yang menyediakan bahan pangan yang kita konsumsi setiap hari seperti rempah, kacang-kacangan, buah-buahan dll.
  • Hutan adalah asuransi jiwa/ jaminan hidup bagi masyarakat yang tinggal di dalam maupun sekitarnya karena hutan menjamin sumber pangan dan ekonomi mereka.
  • Hutan sebagai sumber air dan filter air bersih yang sangat penting bagi kehidupan
  • Hutan adalah superman, pahlawan dari perubahan iklim yang mendinginkan udara secara alami dan menghilangkan polutan
  • Hutan adalah penyimpan karbon, menyerap sekitar 2 miliar ton karbon dioksida setiap tahun
    Hutan menjadi penyembuh mental

Inspirasi dari Ranger/ Penjaga Hutan

Tanpa kita sadari, ada banyak orang-orang yang peduli akan kelestarian hutan yang menjadi sumber penghidupan dan kunci dari krisis iklim.

Kak Tian menceritakan tentang sosok Pak Nasiun dari Desa Air Tenam di Bengkulu Selatan. Beliau aktif menjaga total 1.677 hektar hutan di Desanya.

Ada juga Ibu Sumini bersama Lembaga Pelindung Hutan Kampung Mpu Uteun sebagai ranger/ penjaga hutan aktif berpatroli sekitar 251 hektare area hutan lindung desa Damaran Baru,Kabupaten Bener Meriah dan 1 juta hektare kawasan leuser.

ranger hutan aceh menjaga hutan

Ia bersama teman-temannya, sekelompok ibu di Kabupaten Bener Meriah, Aceh berpatroli keluar masuk hutan, menghadapi para perambah hutan, dan pelaku penebangan liar.

Mereka menuturkan bahwa mereka bersedia menjadi ranger karena berharap hutan yang terjaga dapat memastikan pasokan air bagi kaum perempuan di desa mereka terlebih lagi banjir bandang pernah menimpa desa mereka pada tahun 2015, yang merusak sekitar 12 rumah

ranger Lembaga Pelindung Hutan Kampung Mpu Uteun

Mereka juga bertugas menjaga Daerah Aliran Sungai (DAS) Wih Gile yang menjadi sumber mata air untuk enam desa tetangganya.

Duren dan Perubahan Iklim

Suka duren? Meskipun tidak suka jangan antipati ingin menebang pohon duren ya! Karena ternyata duren memberi manfaat untuk mitigasi perubahan iklim loh!

Duren atau Durian adalah salah satu buah lokal yang jadi primadona di Bengkulu. Selain rasanya yang enak, ternyata pohon duren mempunyai peran dalam mengatasi krisis iklim. Buktinya setiap pohon duren dapat menyerap sekitar 1,42 ton CO2/tahun.

pohon durian menyerap karbon atasi perubahan iklim

Dikutip dari website sinartani, Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto menyebutkan bahwa mitigasi dampak perubahan iklim dapat dilakukan dengan pengembangan kawasan durian. Jumlah tanaman durian di Indonesia sekitar tujuh juta lebih pohon Indonesia. Jika diasumsikan setiap pohon dapat menyerap 1,42 ton/tahun, maka stok karbon total pada tanaman durian bisa mencapai 9-10 juta ton/tahun.

Gambo, Produk Lokal Berbasis Alam

Selaras, UMKM yang berada di wilayah Banyuasin menjadi salah satu UMKM yang memanfaatkan bahan alam untuk menghasilkan produk lokal yang bernilai jual. Selaras (Sentra Ekonomi Lestari Serasan Sekate) adalah wadah orang muda di Kabupaten Musi Banyuasin yang berperan aktif dan berkolaborasi untuk mewujudkan pembangunan lestari melalui visi ekonomi lestari.

gambo dari gambir produk lokal banyuasin

Selain menggunakan bahan alam, UMKM ini juga menghimpun masyarakat sekitar membuat Gambo dengan proses panjang yang mempertahankan kearifan lokal.Hal ini disampaikan oleh Kak Aziza dari Lingkar Temu Kabupaten Lestari.

Kain gambo merupakan kain yang dibuat menggunakan pewarna alami dari gambir, sejenis tanaman perdu yang hidup tumpang sari di antara perkebunan karet.

Proses pembuatannya cukup panjang memakan waktu hingga 3 bulan. Di awal, gambir akan dicacah dan direbus sehingga menjadi cairan ekstraksi. Ekstrak gambar ini lalu diendapkan hingga menghasilkan getah yang biasanya digunakan sebagai obat, sedang sisa limbahnya digunakan sebagai pewarna alami untuk membuat kain gambo.

gambo produk lokal berbasis alam

Pemuatan gambo juga mengajak pengrajin untuk bergotong royong menjumput kain yang agar menghasilkan motif yang menarik. Ikatan pada kain harus kencang agar motif terbentuk. Lalu mulailah tahap perendaman dengan pewarna gambir hingga satu bulan.

Setelah direndam sampai warna yang diinginkan keluar, kain diangkat dan dijemur di tempat yang terhindar dari sinar matahari. Jika sudah kering, ikatan jumputan dilepas dan kain gambo siap dikriyakan menjadi berbagai macam produk turunan seperti abaya, jaket bomber, bandana, masker, dompet, card holder, scarf, dll.

Jaga Hutan dengan Aksi Kita

bersama bergerak berdaya jaga hutan

Penjaga hutan hingga UMKM yang yang memanfaatkan produk alam untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar merupakan inspirasi yang luar biasa. Meskipun tidak mampu berbuat seperti mereka, kita bisa melakukan aksi kecil yang jika dilakukan secara masif akan memberi dampak positif bagi hutan dan bumi ini.

Untuk menjaga hutan, kita bisa menyebarkan informasi baik ( cerita tentang hutan) yang menjadi jawaban dari mitigasi dampak perubahan iklim, wisata ke hutan, melakukan donasi adopsi hutan, konsumsi hasil hutan non kayu dan merayakan hari hutan Indonesia sebagai kampanye agar hutan makin dikenal masyarakat Indonesia.

Selain itu, kita juga bisa melakukan hal-hal positif agar dampak perubahan iklim tidak semakin parah misalnya mengurangi sampah, mendaur ulang sampah, mengurangi penggunaan plastik dengan membawa peralatan makan dan minum sendiri, menggunakan listrik dan internet dengan bijak, melakukan penghijauan dan masih banyak lagi yang bisa kita lakukan.

Yuk jaga hutan, jaga bumi untuk kita.

 

Referensi:
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-55300012
https://aceh.antaranews.com/berita/120982/tim-penjaga-hutan-perempuan-pertama-di-aceh-terbentuk
https://tabloidsinartani.com/detail/indeks/horti/13848-Tanaman-Durian-Mampu-Turunkan-Efek-Gas-Rumah-Kaca

 

Bagikan postingan ini :)

riafasha

25 Komentar

  1. Mengurangi penggunaan plastik ini yang susah. Aku kadang suka bingung sendiri gimana menjelaskan sama mamaku agar jangan menggunakan gelas plastik jika dia beli minuman atau juice. Karena sudah aku sediakan tumbler. Alasan mamaku katanya supaya gak banyak cucian … Kalau gelas plastik kan tinggal buang. Padahal hal2 kecil seperti ini kan bisa dicegah, agar turut menjaga lingkungan.

  2. Kadang pernah kefikiran bagaimana ya kalau sampai semua hutan hutan didunia hilang dimakan bangunan bangunan tinggi nan besar, aduh amit amit deh, semoga makin banyak orang orang yang perduli sama hutan

  3. Aku jadi ingat ketika berkunjung ke Kota Bengkulu kebetulan kakaku di tugaskan di sana, ya ampun rumahnya lumayan dekat dari Pantai Panjang dan kalau siang hari panassss banget dan di rumah kakak ngak ada AC. Jadilah sering ngadem di kulkas wkwkw kalau tidak dijaga kelestarian alamnya terutama hutan bisa dibayangkan kenaikan suhu setiap tahunnya dan sebenarnya sudah mulai terasa sejak beberapa tahun lalu. Karenanya turut mendukung aksi untuk jaga hutan bersama.

  4. Aah, salut banget sih sama ranger yang sukarela melindungi hutan kayak gini. Demi kepentingan masyarakat banyak lho ini.

    Teryata duren sangat bermanfaat dan menyumbang banyak banget ya, bisa menyerap co2 yang cukup banyak pertahunnya, aku baru tauuu.

    Anw, iya nih, motifnya Gambo cakep2 yaa, kerasa dari alamnya, keren2 deh

  5. Gaun dengan pewarna gambo-nya cakeerp skali. Saya naksirr…
    Btw saya penasaran dg pohon gambo/gambir ini. Saat kecil saya cuma tahu gambir sebagai salah satu bahan racikan untuk mbah2 makan sirih. Tapi saya nggak tahu seprtti apa pohon gambir.
    Semoga kita bisa berpartisipasi mrnjaga hutan meski tidak srmua bisa mrlalukan secara langsung dg menjadi ranger dan sebangsanya

  6. Cantik-cantik kain Gambonyaaa, pembuatannya yang tidak sebentar dan perlu teknik khusus, membuatnya jadi semakin layak untuk mendapatkan apresiasi.

    Dan btw, aku jadi ingin lebih bisa melakukan sesuatu sebisaku. Setidaknya, walau belum bisa seperti Rangers yang benar2 keluar masuk hutan, kita bisa turut menjaga hutan dengan lebih bijak dalam penggunaan energi di kehidupan sehari2 juga ya.

  7. Dulu, bumi seluruhnya ditutupi es. Sampai akhirnya mencair sedikit demi sedikit sehingga memungkinkan layak dihuni makluk hidup. Dan kondisi seperti sekarang harus dipertahankan, sebab kalau dibiarka suhunya terus naik, semua es di kutub akan mencair, akhirnya akan menenggelamkan daratan yang sekarang kita huni. Ngeri banget membayangkan kejadian seperti itu. Mau pindah ke mana? Ke Mars? Duh lebih panas lagi. Jadi emang sudah seharusnya setiap individu, anggota masyarakat dunia, menjaga lingkungan mereka agar tidak terjadi kiamat karena perubahan iklim

  8. Menjaga hutan adalah langkah penting untuk mitigasi perubahan iklim
    Dan tentunya perlu dilakukan secara bersama ya mbak

  9. hutan yang sudah semakin sedikit ini harus kita h=jaga dan lestarikan dengan daya upaya ya mba. Semangat selalu untuk bersama mencintai bumi ini yaaa

  10. Setuju banget, hutan itu harus dijaga, dilestarikan. Karena banyak kebutuhan mendasar manusia dari hasil hutan

  11. Paru2 dunia ada di Indonesia makanya wajib banget kita menjaga keberadaannya ya mbak. Harus rajiin dan ga bose mengedukasi warga agar peduli

  12. Itu tunik dari kain Gambo cakep banget, auto kepoin ah. Btw, tergoda sekali lihat pohon durennya, ternyata duren memberi manfaat untuk mitigasi perubahan iklim ya . Ga cuma enak, tapi pohon duren mempunyai peran dalam mengatasi krisis iklim sebab dapat menyerap sekitar 1,42 ton CO2/tahunnya..Keren duren!

  13. Edukasi seperti ini harus selalu dilakukan ya mbak, apalagi sekarang ini memang perubahan iklim memang sudah terasa ya. Selain itu banyak cara juga yang bisa kita lakukan untuk selalu bergerak menjaga huta ya.

  14. Ranger hutan dan masyarakat adat memang sudah melangkah dengan nyata untuk jaga hutan Indonesia.
    Kini saatnya kita juga ambil bagian jaga hutan dengan apa yang kita bisa lakukan. Semoga hutan Indonesia semakin lestari, kita semua bisa hidup bahagia di bumi dengan semua fasilitas gratis yang diberikannya.

  15. Salut banget sih ada yang menjaga hutan dan melestarikannya terutama dengan menggunakan bahan pewarna alami dan tentunya kita harus menjaga kelestarian lingkungan itu sejak dini bahkan untuk diri sendiri

  16. Baca ini jadi SEMANGAT buat bergerak ke hutan sebab di liku sembilan lagi banyak durian hehehe

  17. Berbahagia yang tinggal di daerah yang masih banyak lingkungan hijau nya. Yuk dukung untuk melestarikan hutan dan lingkungan. Bumi ini kalau bukan kita yang merawatnya, mau siapa lagi?

  18. Kenapa jaga hutan? Karena utk menjaga kita semua. Dalam bgt maknanya. Memang byk yg sepele dgn hutan, tp kita harus peduli hutan yaa. Biar bumi ini ttp terjaga.

  19. Menjaga hutan itu aslinya ya merek yg menjadi bagiannya.

    Challenge bersamabergerakberdaya, seru juga. Selain ada hadiah.juga bisa.untuk menjaga lingkungan.

  20. Wow keren ibu2 penjaga hutannya mengingatkanku pada mbak2 penjaga hutan di Jirisan drakor 😀
    Ternyata latar belakangnya karena sempat ada banjir bandang menyerang ya, sedih banget, tapi sisi positifnya makin banyak yang tergerak mau ikut terjun langsung jagain lingkungan kyk mereka.
    baru tau ada brand Gambo. Trus ternyata Gambir tu bisa jd sejenis pewarna ya TFS infonya.

  21. iya mbak, minimal kita menyebarkan informasi baik ini terus menerus yaa, dengan demikian masyarakat kita menjadi tahu pentingnya menjaga hutan agar kehidupan kita seimbang dan tidak menimbulkan kerusakan bumi yang lebih parah lagi

  22. Salut dengan ibu Sumini dan rekan-rekannya yang setia menjaga ratusan hektar hutan, semoga semangat ini dicontoh oleh generasi muda.
    Eih durian, nggak cuma rasanya enak, tapi ternyata bagus juga tanamannya untuk mitigasi perubahan iklim

  23. Menjaga hutan dan alam secara keseluruhan, bukan cuma tugas masyarakat lokal atau ranger aja ya. Tapi kita semua di lingkungan masing-masing. Sebab yang namanya perubahan iklim, gak cuma sebagian-sebagian aja yang ngerasainnya. Semua orang merasakan itu sedunia. Ayo ah kita semua melakukan aksi nyata untuk bumi. Sekecil apa pun pasti akan memberi dampak, ya.

  24. Di kota besar jangankan ketemu hutan, pohon lebat aja udh jarang, diganti dgn ruko atau perumahan. Padahal Indonesia dikenal sebagai wilayah yg banyak hutannya

  25. Masya Allah keren abis, semoga gerakan ini semakin banyak yang ikut yaa.. aku juga sudah mulai sadar dan ergerak walau dari rumah dulu. Semoga bisa terjun juga ke lapangan dan masyarakat seperti ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *