Dari sekian banyak kabupaten yang ada di provinsi Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Selatan lah yang belum terlalu banyak saya explore. Kalaupun berkunjung, hanya sekedar mampir makan dan istirahat saat melakukan perjalanan ke Kabupaten Kaur.

Meskipun jarang disebut-sebut, nyatanya Bengkulu Selatan menyimpan potensi dan cerita menarik dari kegiatan yang diinisiasi oleh Kotaku. 

Berenda Kutau: Mengembangkan Ekonomi Masyarakat, Memperkenalkan Budaya

Apa sih yang unik untuk dikunjungi di Bengkulu Selatan?

Selain wisata alam pantai sekunyit dan pantai pasar bawah, kini jangan lupa untuk mampir ke Berendau Kutau jika bertandang ke Bumi Sekundang Setungguan ini ya.

Berendau Kutau merupakan sebuah destinasi baru hasil dari program Kotaku yang mengembangkan kegiatan di bidang ekonomi untuk mencegah pemukiman kumuh. Awalnya KOTAKU memberikan bantuan modal usaha kepada kelompok ekonomi di masyarakat, lalu mengembangkan ekonomi berkelanjutan (livehood) atau PPMK (peningkatan ekonomi masyarakat berbasis Komunitas).

Dari hasil kajian kebutuhan masyarakat binaan, dibutuhkan tempat untuk memasarkan hasil produksi agar mereka mempunyai akses lebih luas untuk mengembangkan usaha. Sebuah tempat yang kondusif dan dikunjungi oleh banyak orang bisa dimanfaatkan untuk memajang produk. 

Untuk itu, setelah melakukan diskusi dengan Pemda Bengkulu Selatan disepakati untuk membangun infrastruktur (pusat kuliner) sekaligus ruang publik masyarakat yang berlokasi di pasar kutau dan beberapa area terbengkalai yang banyak terdapat bangunan rusak. 

Infrastruktur Berendau Kutau ini akhirnya dibangun sebagai fasilitas agar KSM PPMK dan masyarakat dapat mengembangkan kegiatan ekonomi seperti rumah produksi dan tempat pemasaran. Dilengkapi dengan fasilitas sarana pertemuan, sarana ibadah dan area parkir yang luas saya yakin baik instansi, organisasi, dan pengunjung akan betah dan nyaman untuk berkunjung dan melakukan banyak kegiatan  disini. 

Menurut Pengurus KPP HIDUP Baru yang mengelola Berendau Kutau, meskipun banyak kendala selama proses pengelolaan. Ia berharap dengan adanya Berendau Kutau, bisa membantu ekonomi masyarakat sekitar agar lebih baik kedepannya.  

Saat ini Beredau Kutau pun sudah dimanfaatkan untuk melakukan banyak kegiatan yang fokus pada ekonomi masyarakat, memperkenalkan budaya dan makanan khas Bengkulu Selatan diantaranya: 

  • Adanya Pusat kuliner dan oleh-oleh
  • Panggung hiburan
  • Lomba tari andun tingkat SMP dan SMA di Bengkulu Selatan
  • Setiap Pagi minggu melakukan senam sehat bersama
  • KPP memanfaatkan untuk menjual nasi, gulai dusun, minuman, lemang tapai

Adanya Aik Nelengau, tempat makan yang terkenal di Bengkulu Selatan yang menyediakan makanan khas Bengkulu Selatan seperti gulai ikan Plus,udang ikan asap, disandingkan dengan nasi liwet, lalapan taghuak bekayu (daun singkong), sambal merah campur ikan teri, jengkol muda, dan lain-lain sebagai pelengkap.

Padat Karya Tunai, Membantu Masyarakat yang Terdampak Covid-19

Kita menyadari bahwa melalui pandemi covid-19 tidaklah mudah. Banyak usaha yang bahkan harus gulung tikar dan merumahkan para pegawainya karena tak mampu menanggung beban operasional. Jadi acap kali kita dengar berita sedih tentang kesulitan tenaga kerja yang di PHK dan tidak tahu harus bagaimana menafkahi keluarga.

Sebagai upaya mitigasi terhadap covid-19, Kementerian PUPR melakukan sebuah upaya untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan memberikan penghasilan tambahan untuk untuk kelompok berpenghasilan rendah melalui skema Padat Karya Tunai (PKT) atau Cash for Work (CFW). 

Kegiatan ini memberikan bantuan tunai dalam bentuk upah tenaga kerja kepada masyarakat terdampak Covid-19 yang mengalami Putus Hubungan Kerja (PHK) dan masyarakat yang mengalami penurunan/kehilangan pendapatan. 

Kabupaten Bengkulu Selatan mendapat alokasi pada 5 kelurahan dimana masing-masing kelurahan mendapat dana senilai Rp. 300.000.000 dimana dari pagu alokasi dana 70% harus untuk Upah tenaga kerja, jenis kegiatannya merupakan pemeliharaan lingkungan permukiman (rehab jalan, drainase dan lain-lain). 

Pak Buyung Hamzah, Ketua KSM Damai Kelurahan Padang Kapuk menceritakan bagaimana Program Padat Karya Tunai ini memberikan manfaat kepada masyarakat di kelurahannya. 

Masyarakat Kelurahan Padang Kapuk yang dilibatkan bapak Buyung dalam bekerja melaksanakan kegiatan BPM CFW di kelurahan Padang Kapuk menyebutkan dengan bekerja di proyek ini dapat menambah penghasilan rumah tangga karena selama pandemi ini sulit sekali untuk mendapatkan pekerjaan. 

Jadi kegiatan ini memberikan 2 manfaat secara langsung yaitu lingkungan menjadi rapi dan bersih serta membantu masyarakat.

Rencana Pengolahan Sampah Plastik Forum Komunikasi Antar (FKA) BKM/LKM Kecamatan Kota Manna

Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) patut diapresiasi karena keberhasilannya mengubah wajah lingkungan yang dulunya kumuh dan tidak tertata menjadi lebih bersih dan rapi yang mampu membantu masyarakat meningkatkan ekonominya.

Selain Kegiatan Pembangunan infrastruktur Berendau Kutau dan Padat Karya Tunai di lima kelurahan. Ada yang menarik dari rencana pengolahan sampah plastik yang disampaikan oleh Pak Madali (ketua FKA BKM/LKM).

Menurut Pak Madali, masalah sampah masih menjadi masalah utama yang membuat lingkungan menjadi kumuh. Kebiasaan masyarakat yang masih sering membuang sampah di saluran drainase, lapangan terbuka, dan pinggir jalan di sekitar rumah menjadi penyebab sampah semakin menumpuk. 

FKA BKM/LKM Kecamatan Kota Manna akhirnya memutuskan untuk melaksanakan usaha pengolahan sampah plastik hingga menjadi biji plastik yang menggunakan bangunan Eks TPST3R yang berada di Perumnas Pintu Langit Desa Pagar dewa.

Usaha pengolahan biji plastik ini dipilih dikarenakan begitu besarnya potensi sampah plastik yang ada disekitar lingkungan permukiman dan wilayah Kecamatan Kota Manna.

Dengan adanya usaha pengolahan sampah plastik ini nantinya diharapkan dapat mengurangi timbunan sampah plastik di Kecamatan Kota Medan dan menjadi peluang baru bagi masyarakat untuk mendapatkan penghasilan. 

Program KOTAKU yang telah berjalan di Bengkulu Selatan merupakan usaha berbagai pihak yang ikut membantu agar Kota Tanpa Kumuh benar-benar bisa diwujudkan. Semoga tahun ini semakin banyak inspirasi dan kegiatan bermanfaat lainnya agar ekonomi masyarakat semakin membaik.

Bagikan postingan ini :)

riafasha

1 Komentar

  1. Wah mantep ini untuk membersihkan kota sekaligus memanfaatkan sampah menjadi barang yang lebih berguna, belum lagi program lainnya yang menguntungkan, keren kota Bengkulu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *