Fase 1000 hari pertama kehidupan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Untuk itu orang tua perlu untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan fase ini.
Bidan ini awalnya terlihat cerewet sekali, bahkan suami saya diajak masuk mendengar petuahnya yang cukup lama. Tentang menjaga makanan, menjaga kegiatan, harus bahagia, jauhi asap rokok dan lain sebagainya! Apakah karena kami pasangan muda? Awalnya saya begitu pikir ketika bidan Susi yang keturunan minang bicara dengan nada khasnya. Bidan yang direkomendasikan banyak teman karena kebaikan dan keuletannya membantu ibu hamil sejak awal kehamilan hingga proses persalinan.
Saya bisa dikatakan “diomeli” karena kebiasaan makan yang buruk, belum lagi suami yang tidak mengerti apa-apa soal proses kehamilan. Bahkan ia rutin memberi tahu saya untuk periksa kehamilan, mengingatkan untuk tak lupa mengkonsumsi penambah darah dan ikut senam hamil ketika kehamilan sudah cukup besar. Benar saja, memang saya buta ilmu kehamilan apalagi parenting. Mungkin banyak pasangan muda yang sama seperti kami, menikah dengan ilmu seadanya. Jelas gelar sarjana nggak akan bisa menjamin kami bisa menjadi calon ayah dan ibu yang baik.

Rentetan petuah Bidan Susi akhirnya membuat saya tersentak ketika mendapat cerita beberapa kelahiran yang bikin sedih karena kelalaian orang tuanya menjaga kesehatan seperti tetap merokok walau sudah hamil.
“Ibu-ibu sering diingatkan untuk menjaga nutrisi dan kesehatan sejak awal hamil kita dibilang cerewet dek, nanti terjadi apa-apa bidan yang disalahkan. Dulu ada yang sudah datang saat pendarahan, bayi nya ga bisa ketolong. Uni hampir dikasuskan padahal sejak hamil tak pernah periksa kondisi bayi”
Sejak saat itu saya jadi mengerti kenapa bidan sering getol menasehati karena kebanyakan ibu dengan kehamilan pertama tidak mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang cukup. Padahal 1000 hari pertama kehidupan anak yang dimulai sejaki 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada 2 tahun adalah periode emas bagi tumbuh kembang anak. Di masa ini asupan nutrisi yang diterima anak sejak dalam kandungan dan kualitas ASI akan memiliki dampak jangka panjang terhadap kehidupan anak saat ia dewasa.
Fakta yang terjadi dari sebuah studi yang dilakukan oleh Southeast Asia Food and Agricultural Science & Technology (SEAFAST) Centre, Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 2011, terhadap lebih dari 200 wanita hamil, memperlihatkan bahwa lebih dari 50% ibu hamil tersebut memiliki asupan gizi lebih rendah dari Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan. Selanjutnya Riskesdas 2013 memaparkan tingginya tingkat malnutrsi pada ibu hamil di Indonesia, terdapat 37,1% ibu hamil anemia, yaitu ibu hamil dengan kadar Hb kurang dari 11,0 gram/dl, dengan proporsi yang hampir sama antara di kawasan perkotaan (36,4%) dan perdesaan (37,8%)

Fase dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan

fase perkembangan anak dalam 1000 hari kehidupan
Sebelum kita membahas bagaimana asupan nutrisi yang penting selama 1000 hari pertama kehidupan. Baiknya kita mengenal fase dalam 1000 Hari Pertama kehidupan. Fase ini dimulai dari kehamilan, menyusui, pemberian MPASI dan ketika anak usia 1-2 tahun

Fase Kehamilan

Mengapa fase kehamilan menjadi sangat penting di awal 1000 hari pertama kehidupan? Karena pada fase ini janin akan berkembang di dalam perut ibu. Apa yang ibu lakukan akan dirasakannya, apa yang ibu makan pun akan dirasakannya. Pada trimester pertama (bulan 1-2) akan nada pembentukan organ- organ penting (mata, jantung, saluran pencernaan, paru-paru), pada trimester ke dua (bulan 13-27) berat janin mulai bertambah dan organ mulai berfungsi. Selanjutnya di trimester ke tiga (bulan 28-40) berat janin mulai bertambah dengan pesat, organ mulai matang.
Pada saat kehamilan kebutuhan gizi ibu akan meningkat khususnya energi, protein serta beberapa vitamin dan mineral. Hal ini membuat ibu perlu befikir untuk kualitas makanan yang akan dikonsumsi berdua. Bukan berarti bahwa ibu harus makan dua kali lipat, tapi perhatikan nilai gizi yang terkandung dalam makanan. Ibu harus memiliki suplemen asam folat sebelum kehamilan dan pada trisemester pertama, untuk mencegah cacat tabung saraf seperti spina bifilda.  Selain itu yang penting adalah kebutuhan zat besi, yodium dan asam lemak omega 3 (DHA) untuk mencegah ibu hamil terkena anemia.
Anemia pada ibu hamil harus diperhatikan karena sel darah merah memiliki peranan sangat penting untuk membawa makanan dan membawa oksigen untuk janin. Agar janin sehat, tentu sel darah merah ibu harus cukup. Anemia tidak bisa diperbaiki hanya dengan suplemen penambah darah namun dengan mengjonsumsi makanan berprotein tinggi. Kehamilan dengan anemia jika tidak diatasi maka bisa menyebabkan keguguran, kelahiran prematur bahkan kematian ibu

“Ibu hamil harusnya bukan hanya kenyang dan makan enak, tapi perhatikan kebutuhan makanan dengan protein tinggi, kalsium, vitamin dan mineral”

Perbedaan Gizi Wanita Hamil dan Bukan Wanita Hamil

Untuk lebih detailnya kita bisa lihat perbedaan kebutuhan gizi wanita hamil atau bukan dari diagram berikut ini:
perbedaan kebutuhan gizi wanita hamil dan bukan
(infografis : dok. sarihusada)

Nah dari diagram di atas kita bisa menyimpulkan bahwa:
kebutuhan Energi wanita normal = 1900 KKal dan  kebutuhan Energi wanita hamil = meningkat +330 s/d +400 KKal
kebutuhan Protein wanita normal = 50 g  dan kebutuhan Protein wanita hamil = meningkat +20 g
kebutuhan Karbohidrat normal wanita = 309 g  dan kebutuhan Karbohidrat wanita hamil = meningkat +44 s/d 55 g
kebutuhan Serat normal wanita = 32 g  dan Kebutuhan Serat wanita hamil = meningkat +5 s/d 6 g
kebutuhan Air normal wanita = 2300 g  dan Kebutuhan Air wanita hamil = meningkat +650 s/d 800 g
kebutuhan Asam Folat normal wanita = 200 ug  dan Kebutuhan Asam Folat wanita hamil = meningkat +100 ug
kebutuhan Kalsium normal wanita = 800 mg  dan Kebutuhan Kalsium wanita hamil = meningkat +150 mg

Fase Menyusui

fase menyusui sebagai tahap 1000 hari pertama kehidupan
Tidak ada yang sebaik ASI. Percayalah. ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. ASI menyediakan nutrisi terbaik serta memberikan perlindungan terhadap penyakit. Sedikit berbagi pengalaman bagaimana nutrisi ASI pernah membuat saya semangat untuk mendampingi si kecil yang harus dirawat di NICU karena infeksi paru-paru sejak awal kelahirannya.
Sejak awal kelahiran dengan metode operasi, Ghazy si bungsu sulit bernafas, ada banyak cairan di paru-parunya. Tubuhnya membiru dan kukunya menghitam karena asupan oksigen yang tidak cukup. Hari ketiga ghazy bertambah parah dan harus dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar dan punya CPAP. Pasrah saat itu karena semua CPAP (alat bantu nafas) terpakai semua. Kami harus menunggu esok sedang tanda-tanda vital Ghazy di layar monitor sangat mengkhawatirkan. Semuanya berwarna merah. Dadanya seperti bolong karena sulit menarik nafas. Kata dokter kami harus banyak berdoa.

saat ghazy sakit tidak bisa menyusui


Alhamdulillah Allah masih izinkan Ghazy untuk bersama kami, esoknya Ghazy puasa dan saluran nafasnya dibersihkan lalu dipasang CPAP. Saat itu ASI saya sangat deras, saya antar berbotol-botol ke ruang NICU. Kata susternya Ghazy belum boleh minum terlalu banyak. Barulah setelah jalur nafasnya cukup bersih saya diizinkan memberikan ghazy ASI dengan pipet kecil. Dokter anak yang saat itu merawat Ghazy mengatakan bahwa saya beruntung karena ASI lancar, berdasarkan pengalamannya ASI akan membantu proses pemulihan anak yang sakit. Benar saja tak lama Ghazy diperbolehkan untuk menyusui secara langsung dengan saya walau tetap harus mengenakan selang oksigen. Sejak menyusui langsung, badan ghazy mulai berisi dan kukunya yang biru mulai merah. Luar biasa bahagia nya saya saat bisa menyusuinya hingga berlinangan air mata. Kini ghazy sudah dua tahun menyusui dan selama ini tidak ada keluhan infeksi paru-parunya yang dikhawatirkan akan muncul lagi
ASI memang tak tergantikan. Setelah melahirkan, anak punya hak untuk mendapatkan ASI eksklusif, minimal selama 6 bulan. Tidak ada makanan lain yang kandungan gizinya sebaik ASI. Hebatnya lagi, ASI menyesuaikan dengan usia anak, termasuk jika anak lahir premature. Dan sudah pasti, bayi yang mengonsumsi ASI tidak akan terkena infeksi. Dari segi fisik, ASI dapat menghindarkan anak dari pertumbuhan stunting atau cebol.
Di segi psikis, anak yang mendapatkan ASI selama dua tahun bisa menghindarkan anak dari kelainan kepribadian. Kenapa? Karena ketika ibu menyusui anaknya yang terjadi  tidak sekedar proses memberi makan, tapi juga mencurahkan kasih sayang. Selama menyusui, anak akan dipeluk dan ditatap matanya dengan penuh cinta. Anak akan merasakan kedamaian. Sehingga, anak pun akan menjadi pribadi yang penuh kasih nantinya.
Kualitas kesehatan seseorang ditentukan asupan gizi saat dalam kandungan dan masa usia balita. Orangtua perlu memberikan makanan yang tepat bagi anak, terutama pada 1000 hari pertama kehidupannya. Kecukupan gizi di 1000 hari pertama kehidupan, atau sejak anak dalam masa kandungan (9 bulan) sampai ia berusia 2 tahun sering disebut juga dengan istilah periode emas atau window of opportunity. Jika kesempatan itu tidak dimanfaatkan bisa menimbulkan beban ganda masalah gizi, yakni anak kurang gizi, lambat berkembang, mudah sakit, kurang cerdas, serta saat dewasa kegemukan dan beresiko besar mengalami penyakit tidak menular. 
Dalam buku Sehat & Bugar Berkat Gizi Seimbang disebutkan, penelitian gizi jangka panjang di Guatemala terhadap 1.424 orang dewasa yang diteliti sejak mereka masih berusia anak-anak (0-7 tahun) terungkap pengaruh pemenuhan gizi sejak dini. Mereka yang mendapat perbaikan gizi pada usia di bawah dua tahun, ternyata menikmati kesempatan kerja dengan penghasilan tertinggi dibandingkan dengan yang mendapat perbaikan gizi di usia lebih lambat,.

Fase MPASI

ASI adalah makanan yang terbaik untuk bayi. ASI sebaiknya diberikan secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi dan dianjurkan sampai anak berusia 2 tahun dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai. Di usia 6 bulan, anak mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI, berupa makanan dan minuman yang diberikan secara beragam kepada bayi selain ASI. Tentu saja pemberian MPASI perlu dilakukan bertahap, dari makanan bertekstur lunak, lembek, hingga padat, sesuai dengan tingkat usia bayi.
panduan cara penyajian makanan pelengkap ASI, tekstur dan tahapnya
Menurut panduan MPASI WHO, MPASI juga tidak boleh diberikan pada usia kurang dari 6 bulan. Selain pencernaan bayi sudah siap dan matang, kebutuhan nutrisi bayi usia ini juga semakin besar. Mereka membutuhkan asupan makanan untuk terus bergerak aktif dan terus tumbuh. Bila pemberian MPASI terlambat, ditakutkan terjadi kekurangan nutrisi yang berdampak pada tumbuh kembang bayi.
Bayi pada usia 0-2 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan  yang menentukan masa depannya, baik dari segi fisik, kecerdasan maupun tingkah laku. Keterlambatan MPASI dapat mengakibatkan gangguan pada perkembann oro-motoriknya sehingga kesulitan makan.
Menurut Dr. Annisa Karnady dalam memberikan MPASI menurut WHO harus meliputi hal-hal berikut:

1. Frekuensi pemberian makan

Pada awal MPASI usia 6 bulan, frekuensi makan diberikan dua kali.
Pada umur 6-9 bulan, frekuensi MPASI diberikan 3 kali. Berikan snack biskuit atau buah matang 1-2 kali sehari.
Pada umur 9-11 bulan, frekuensi MPASI diberikan 4 kali sehari. Berikan snack 1-2 kali sehari.
Pada umur 12-24 bulan, frekuensi makan diberikan 5 kali sehari dan juga snack tambahan.

2. Jumah makanan yang diberikan

Frekuensi makan dan jumlah makanan yang diberikan menyesuaikan kapasitas lambung bayi dan rata-rata kandungan kalori pada MPASI sektar 0,8 kcal/gram. Ukuran lambung bayi masih kecil, bayi baru lahir memiliki ukuran lambung sebesar kelereng, umur tiga hari bertambah sebesar bola bekel dan umur 1 minggu menjadi sebesar bola pingpong. Ukuran iniberangsur-angsur membesar sesuai ukuran bola tenis pada bayi umur 6-12 bulan.
Pada awal MPASI jumlah makanan yang diberikan sekitar 2-3 sendok makan dewasa.
Usia 6-9 bulan menjadi ½ cangkir
Usia 9-11bulan menjadi ¾ cangkir
Usia 12-24 menjadi 1 cangkir penuh
3. Tekstur makanan

tahap tekstur makanan untuk bayi
Pada umur 6 bulan tekstur makanan lumat (bubur saring, pure atau makanan yang ditumbuk/dihaluskan). Pastikan makanan tidak terlalu cair sehingga gunakan sedikit saja air.
Usia 8 bulan sudah dapat dikenalkan dengan finger food seperti kentang rebus, ketela atau buah-buahan.
Umur 9-11 bulan tekstur naik menjadi makanan lembek (nasi tim, bubur tanpa saring atau makanan yang dicincang halus).
Umur 12 bulan bayi sudah dapat makan makanan keluarga

Fase 1-2 tahun

Nah memasuki usia 1-2 tahun anak membutuhkan gizi (per kg berat badan) yang lebih tinggi dari kebutuhan orang dewasa. Oleh karena itu, seorang anak harus makan secara signifikan lebih banyak nutrisi daripada orang dewasa, misalnya anak-anak perlu 5,5 kali lebih banyak zat besi per kg dibandingkan orang dewasa.
tabel kebutuhan energi anak 1-2 tahun yang lebih banyak
kebutuhan energi anak 1-2 tahun lebih banyak dari orang dewasa (infografis : dok.sarihusada)
Berikut beberapa nutrisi penting yang dibutuhkan anak usia 1-2 tahun
Protein sangat penting untuk penyediaan nitrogen dan asam amino untuk mensintesis protein tubuh untuk otot, organ dan sebagai landasan jaringan, Tapi terlalu banyak protein dapat menjadi risiko untuk perkembangan obesitas
Vitamin D (& kalsium) sangat penting untuk kesehatan tulang, kunci untuk anak-anak karena mereka memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi
Zat Besi, dalam bentuk hemoglobin, memberikan oksigen ke organ tumbuh. Zat besi juga dibutuhkan untuk perkembangan otak, yaitu pembentukan myelin dan pertumbuhan neuronal. Kekurangan zat besi pada awal kehidupan berhubungan dengan masalah perkembangan dan perilaku *
Yodium merupakan komponen dari hormon tiroid yang mengatur aktivitas metabolik dan pertumbuhan
Zinc sangat penting untuk struktur atau tindakan dari banyak enzim yang memiliki fungsi metabolik, misalnya dalam pertumbuhan tulang rawan
Vitamin A diperlukan untuk pertumbuhan, fungsi kekebalan dan penglihatan
Nah jadi jangan heran ya di fase ini anak-anak makannya banyak karena tumbuh kembangnya sangat cepat apalagi anak-anak mulai aktif untuk belajar berjalan dan berbicara. Dengan nutrisi yang cukup selama 1000 hari pertama kehidupan, si kecil bisa mendapatkan masa depan yang lebih baik. Yuk bunda, damping si kecil di 1000 hari pertama kehidupannya.
Referensi
https://lifestyle.kompas.com/read/2015/05/12/140022723/Memenuhi.Kecukupan.Gizi.pada.1000.Hari.Pertama.Kehidupan?page=2. N
https://lifestyle.kompas.com/read/2015/10/05/072500223/Jangan.Abaikan.Nutrisi.pada.1000.Hari.Pertama.Kehidupan?page=all.
https://www.sarihusada.co.id/Tentang-Kami/1000-Hari-Pertama-Kehidupan/Fase-dalam-1000-hari-pertama-kehidupan
https://www.mpasi.org/artikel
Bagikan postingan ini :)

riafasha

2 Komentar

  1. Makasih mbak udah memberi wawasan baru buat nengsi. Jadi ikut terharu waktu cerita dek ghazy kecil dulu. Hiks..

  2. […] Baca Juga : Pentingnya Fase 1000 Hari Pertama Kehidupan […]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *