Menanamkan kebiasaan baik harus dimulai sejak dini. Peran orang tua dan guru sangat penting dalam membentuk karakternya yang akan dibawa hingga besar nanti. Kita tidak mungkin mengharapkan anak menjadi anak yang cinta lingkungan dan menjaga kebersihan, jika sejak kecil tidak dibiasakan untuk mandi secara teratur atau membuang sampah pada tempatnya. Menanamkan kebiasaan baik sejak kecil akan menghasilkan pribadi anak yang mengagumkan. Sebenarnya tidaklah sulit, namun perlu konsistensi dan kerja sama di keluarga.

Kerja sama antara ibu  dan ayah menurut saya sangat penting. Bahkan kunci dari semuanya, keduanya harus sepakat akan mendidik anak seperti apa. Misalkan ingin anak agar tidak membuang sampah sembarangan. Maka, ibu dan ayah harus tegas dan menjadi teladan dalam menjaga kebersihan. Hal ini sudah saya terapkan ke Ubay, saat tidak menemukan tempat sampah ia akan menyimpan sampahnya terlebih dahulu. Alhamdulillah, perjuangan sejak kecil sekarang berbuah hasil di umurnya yang menginjak 4 tahun. Ubay sudah terbiasa membuang sampah pada tempatnya.

Kebiasaan baik dalam Menghafal Al-Quran pun diceritakan Mba Muthmainnah Yuria. Dalam tulisannya Mba Mut mengajak orang tua untuk mengajar anak menghafal Quran dengan ceria. Dengan begitu anak-anak akan semakin mudah menangkap apa yang dihafalkan. Pembiasaan dari kecil akan membuat kebiasan baik tertanam sebagai karakternya.

Saya sering membaca tentang penanaman karakter sejak dini di sekolah-sekolah Jepang.  Di Jepang, anak-anak diajarkan untuk memiliki harga diri, rasa malu dan jujur. Mereka juga dididik untuk menghargai sistem nilai, bukan materi atau harta. Di sekolah-sekolah dasar, anak-anak diajarkan sistem moral melalui empat aspek. Yaitu :

1. Menghargai diri sendiri (Regarding Self)
2. Menghargai Orang Lai arin (Relation to Others)
3. Menghargai Lingkungan dan Keindahan (Relation to Nature & the Sublime)
4. Menghargai Kelompok dan Komunitas (Relation to Group& Society)

Pendidikan seperti ini ditanamkan sejak mereka berada di tingkat pendidikan dasar, maka tak heran, bila dalam realitanya, masyarakat Jepang saling menghargai dan menjaga lingkungannya. Lihat saja bagaimana tim sepak bola dan supporter asal Jepang yang membersihkan sampah saat meninggalkan arena. Luar biasa, dan semuanya pasti merupakan hasil dari kerja keras orang tua dan pemerintah mereka dalam menanamkan kebiasaan baik sejak kecil.

Nah dari banyaknya kebiasaan baik yang bisa diajarkan pada anak, berikut diantarnya:

1. Menyikat Gigi

Memang menyikat gigi terdengar sederhana. Namun saya merasakan bahwa kebiasaan menyikat gigi akan terbawa hingga dewasa. Dulu saya termasuk anak yang jarang sikat gigi, mungkin karena dibiarkan gigi saya kini banyak yang rusak. Tidak ingin hal sama terjadi ke anak-anak, saya cukup cerewet dalam hal sikat gigi. Awalnya sulit mengajar anak, tapi lama-lama mereka akan menagih jika saya lupa mengajak sikat gigi.

2. Mengatakan “Tolong” dan “Terimakasih”

Tolong dan terimakasih adalah dua kata ajaib yang bisa membuat anak terlihat manis dan sopan. Sikap ini juga mencerminkan salah satu keberhasilan orang tua dalam mendidik anak. Pembiasaan “tolong” dan “terimakasih” bisa diajarkan orang tua saat bersama anak.

3. Berbagi Mainan

Hal ini kadang luput dari orang tua. Berbagi mainan ternyata sangat baik dalam mengajarkan anak untuk berbuat baik kepada orang lain. Bukan hanya mainan sih, bisa juga buku, atau makanan. Anak-anak akan terhindar dari sikap egois dan mau menang sendiri.

4. Membereskan Mainan

Sikap tangung jawab bisa diajarkan dengan mengajak anak membereskan mainan nya sendiri. Ibu dan ayah pun akan terbantu dari rumah yang berantakan.

5. Berkata Jujur

Bagi saya membiasakan jujur pada anak cukup punya tantangan tersendiri. Apalagi jika keluarga kurang mendukung. Misalnya saat menitip anak, banyak yang menakut nakuti anak dengan hantu atau orang gila jika ikut dengan ibu atau ayahnya kerja. Nah dari sini anak akan terbiasa di bohongi, secara tidak sadar kita sudah mengajarkan anak berbohong. Saya dan suami pun sepakat untuk berkata jujur dan sebenar-benarnya walau Ubay harus menangis saat Abahnya kerja. Begitupun jika berjanji, harus ditepati bagaimanapun caranya. Syukurlah Ubay sekarang berani berkata jujur.

6. Suka Menolong

Anak yang suka menolong pasti akan disukai dan disayangi banyak orang. Kita bisa mengajak anak untuk memilih mainan nya dan diberikan kepada teman yang tidak mempunyai mainan. Bisa juga dengan mengajak anak untuk bersedekah.

7. Tidak Membuang Sampah Sembarangan

Kebiasan membuang sampah di tempatnya harus ditanamkan sejak dini. Anak-anak belajar bertanggung jawab terhadap lingkungannya.

Bagikan postingan ini :)

riafasha

3 Komentar

  1. Merupakan pelajaran dasar yang harus diajarkan dan dilakukan oleh kita semua 🙂
    Kadang saya sebagai orang dewasa juga suka lupa gosok gigi di malam hari, hiihhi

  2. mengajarkan kebiasaan baik kepada anak tidak perlu yang susah dulu. orangtua abis bangun ngerapiin tempat tidur. anak pun akan nurut karena orangtuanya juga begitu.
    membiasakan diri dari yang hal kecil dulu ya mbak.

  3. catet dulu buat persiapan kelak 😀

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *