Menyusui adalah anugerah bagi seorang ibu. Saya masih ingat saat pertama kali menyusui Ubay. Pasca operasi ASI masih sangat sedikit, padahal sudah makan banyak dan mencoba booster ASI apa saja. Tapi ASI tidak kunjung deras, saya sempat stress dan kualahan, hampir saja menyerah untuk memberikan susu formula saat itu. Namun Alhamdulillah, berkat dorongan suami dan keluarga saya bisa menguatkan diri untuk tetap mencoba memberikan ASI. Ternyata factor penting dalam keberhasilan menyusui antara lain adalah perasaan tenang, dan posisi menyusui bayi yang tepat. Pasca pulang dari rumah sakit, syukurlah ASI mulai deras dan bisa menyusui Ubay dengan lancar.
Manfaat Menyusui
Menyusui selain sebagai sumber makanan bagi bayi selama 6 bulan pertama semenjak dilahirkan ternyata punya banyak menfaat baik untuk bayi maupun ibu. Menyusui dapat membantu membakar lemak tubuh setelah melahirkan loh.
Ketika hamil, tubuh menyimpan cadangan makanan dalam bentuk lemak lebih banyak. Kenaikan berat badan juga dapat disebabkan terjadinya perubahan pola makan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi ibu hamil dan bayi. Namun tidak hanya pemenuhan nutrisi saat masa kehamilan, kenaikan berat badan juga dipersiapkan untuk proses menyusui setelah melahirkan. Dengan menyusui, tubuh ibu akan membakar kalori lebih banyak dari biasanya atau sekitar 480 kalori per hari selama menyusui. Hal ini juga dapat mengatasi kelebihan lemak di sekitar perut setelah melalui proses kehamilan.
Proses menyusui juga memicu tubuh ibu untuk melepaskan hormon prolaktin dan oksitosin. Prolaktin berperan sebagai pemicu relaksasi dan juga mencegah sel telur untuk ovulasi dalam beberapa waktu sehingga siklus menstruasi dapat tertunda untuk sementara. Sedangkan oksitosin berperan sebagai pemicu kedekatan antara ibu dan bayi. Selain itu, oksitosin juga membantu rahim untuk kembali ke ukuran normal pasca melahirkan, dan hal ini diperlukan untuk mencegah perdarahan postpartum.
Menyusui juga dapat menjaga kesehatan jantung ibu. Suatu studi yang dirilis pada tahun 2010 menunjukkan bahwa ibu yang menyusui memiliki risiko yang lebih rendah mengalami penyakit kardiovaskuler. Sebaliknya, risiko penyakit tersebut lebih banyak ditemukan pada ibu yang tidak menyusui lebih dari tiga bulan. Ibu yang menyusui juga cenderung memiliki kadar kolesterol baik (HDL) yang lebih tinggi saat menyusui. Proses menyusui juga dapat menurunkan tekanan darah karena dapat mengahsilkan rasa ketenangan dari hormon oksitosin yang juga berperan dalam mengendalikan stres.
Proses menyusui diketahui dapat menurunkan dua jenis kanker, yaitu kanker payudara dan kanker ovarium. Manfaat menyusui terhadap perlindungan daru kanker payudara sudah banyak dibuktikan oleh penelitian, bahkan dalam suatu studi, penyakit kanker payudara yang bersifat diturunkan dalam keluarga juga mengalami penurunan risiko ketika seorang wanita menyusui..
Posisi Menyusui Bayi
Manfaat menyusui bisa ibu dan anak dapatkan jika ibu terus menyusui bayi dengan rutin, selain itu keberhasilan menyusui juga bergantung pada posisi menyusui posisi menyusui yang benar. Ibu perlu memastikan hidung bayi sejajar dengan puting dan perut anda menempel pada perut bayi. Nah, ada beberapa cara menyusui bayi yang bisa dilakukan. Diantaranya:
Membuai
Ibu bisa memeluk bayi dengan posisi berbaring pada lengan ibu ,kepalanya berada di sudut lengan dan perutnya menghadap ibu. Jika ngin mengganti posisi, gunakan bantal pada pangkuan sehingga posisi bayi terangkat ke arah payudara untuk menghindari sakit pada bagian punggung. Saat menyusui gunakan satu tangan untuk menopangnya dan tangan yang lain untuk menggerakkan payudara ke arah bayi . Bayi akan menolehkan kepalanya ke arang puting dan siap untuk menghisap
Dalam pelukan
Untuk melakukan posisi ini, saat kepala bayi berada di payudar, lipat badan dan kakinya ke belakang sudut lengan anda. Pastikan bayi menelungkup dan hidungnya menempel pada putin payudara. Gunakan lengan ibu untuk menopangnya dan tangan yang lain untuk memasukkan payudara ke mulut bayi.
Berbaring di samping
Nah, cara ini adalah favorit saya dengan membaringkan bayi disamping dengan posisi menghadap ibu. Letakkan tangan ibu pada punggungnya agar menjaganya tetap dekat. Ibu juga perlu berhati-hati agar hidung bayi tidak tertutup yang membuat bayi sulit bernafas.
Semoga bermanfaat