Idul Adha tahun ini saya dan suami mengajak Ubay untuk berkunjung ke tempat Neneknya di Bintuhan, Kaur. Ini kali kedua Ubay ke Kaur setelah idul fitri tahun lalu. Walaupun masih satu provinsi kami tak bisa pulang terlalu sering mengingat masa liburan suami yang minim plus jarak Bengkulu-Kaur menghabiskan waktu sekitar 6-7 jam perjalanan darat.

Membayangkan Kaur adalah membayangkan cuaca panas yang super gerah. Uhh.. saya sering mengeluh kepanasan jika sudah berada di Kaur. Hal ini wajar karena Kaur memang daerah yang panas dan disepanjang daerah ini banyak pantai-pantai indah nan eksotis. Tapi demi mengunjungi mertua juga liburan saya rela menikmati cuaca panas hehee… 
Kami beruntung dapat pinjaman mobil, jadi cuma menyiapkan uang bensin dan keperluan liburan,  kalau naik travel biasanya per orang bayar Rp. 100.000,- lumayan juga kalau saya, suami dan adik bolak balik itu sudah Rp.600.000,- belum lagi kalau mau jalan-jalan disana nggak ada angkutan umum jadi ya harus siap kendaraan. 
Adik saya Muti juga ikutan dan dia yang paling semangat untuk hunting foto di pantai kaur yang terkenal cantik dan indah. Di sepanjang perjalanan menuju Kaur sudah tampak banyak pantai yang cantik, pasirnya putih, masih perawan pokoknya. Kami memulai kunjungan di hari lebaran idul adha (tapi sore harinya) hihii…
Nah penasaran apa saja Pantai Cantik nan Eksotis di Kaur???

Pantai Cukoh

Kata suami pantai satu ini kurang terkenal dan biasanya hanya dikunjungi masyarakat lokal karena dulunya akses jalan satu-satunya berupa jembatan sempat rusak. Kalau sekarang sudah diperbaiki, jadi sudah lumayan banyak yang ke pantai ini. Lokasinya tidak terlalu jauh dari Lapangan Merdeka (masuk gang di samping kantor polisi). Pantainya masih asri, bersih, dan yang paling saya suka adalah pasir putih dan tumpukan karang dan biota laut yang terdampar di pinggir pantai masih berwarna warni. Konon katanya, jika banyak kerang-kerang warna warni menandakan pantai itu masih belum terjamah tangan-tangan jahil.
Yang paling heboh di pantai cukoh adalah anak saya Ubay. Ya, dia suka sekali lihat pantai, mainin pasir, dan berendam di laut dengan ombak yang menghempas. Duh, anak Ummi banget. walaupun kami berdua nggak cocok udara panas karena bakal timbul bintik merah di kulit, tapi kalau sudah lihat pantai semua itu dilupakan hehee.
.
Begitu riangnya Ubay kalau sudah ketemu pantai. Saat di ajak pulang dia menangis. Besok kita ke pantai lagi nak!

*Biaya masuk Pantai Cukoh dan Parkir Gratis

Pantai Sekunyit

Pantai Sekunyit terletak di daerah sekunyit, dari jalan raya kita akan masuk ke gang rumah-rumah warga dan tidak akan kesulitan menemukan pantai ini. Biasanya pantai ini ramai dikunjungi terutama di hari libur dan hari besar. Namun saat kami mengunjunginya, pantai ini sepi, hanya ada beberapa orang disana. Jadi lebih leluasa berfoto dan bermain. Sayangnya hari sudah keburu sore dan mau magrib, saya dan keluarga hanya sempat sebentar berfoto di pantai sekunyit.

Untuk biaya masuk gratis walaupun hari libur dan hari besar, hanya ada biaya parkir (tapi karena saya datangnya saat lagi nggak libur dan nggak ada acara jadi juga nggak ada tukang parkirnya hehe)

*tunggu kelanjutannya di part 2 ya
masih banyak loh pantai yang saya kunjungi

Bagikan postingan ini :)

riafasha

7 Komentar

  1. Lucu banget kerangnya itu 🙂 masih asli dan eksotis ya. Kapan-kapan pengen coba kesini deh.

    anggiputri.com

  2. Si Ubai betah ya..pasirnya ga halus kayak di pantai panjang ya Ria?

  3. Lumayam jauh juga ya perjalanan memakan waktu 7 jam dr bengkulu, ga ada transportasi umum ya kesana

    Budy | Travelling Addict
    Blogger abal-abal
    http://www.travellingaddict.com

  4. pantainya bagus2 ya che. masih asri. jadi pengin main ke Kaur. 😀

  5. Serunya main ke pantai yang masih asli 🙂

  6. wih satu lagi pantai yang masuk list, soalny hobi saya main ke pantai,

    rasanya tenang banget kalau udah kena angin pantai, sambil main air laut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *