Bengkulu dikepung banjir, paniknya bukan main. Akses jalan banyak ditutup beberapa hari yang lalu sejak air mulai naik membanjiri beberapa wilayah kota Bengkulu. Kabar dari beberapa teman, air bahkan sudah sepinggang orang dewasa.
Hujan berhenti, air malah makin naik. Banjir kiriman kami menyebutnya. Hutan di hulu yang biasanya menjadi area resapan kini banyak bolongnya akibat aktivitas tambang yang tak bertanggung jawab. Jadi wajar saja, ketika daerah yang awalnya tidak pernah terkena banjir kini jadi langganan banjir.
Banjir di Bengkulu (foto : infonegeri.id) |
Banjir bukan lagi hal yang baru. Saya masih ingat saat banjir yang terjadi di Bengkulu 2019 lalu, bukan hanya menyebabkan kerugian finansial namun juga korban jiwa.
Masalah lingkungan dan perubahan iklim menjadi sesuatu yang saat ini nggak bisa kita abaikan. Karena kita sangat berkaitan dengan alam. Kita tidak bisa hidup jika alam tidak baik-baik saja.
Semoga kita sama-sama berpikir rasional bahwa hanya bumi lah tempat kita layak untuk tinggal, bukannya migrasi ke planet lain hehe. Untuk itu penting untuk kita menjaga bumi ini agar tidak semakin sakit oleh ulah kita sendiri.
Penyebab Perubahan Iklim
Apa teman-teman juga merasa kalo cuaca kok terasa aneh belakangan ini? Atau hanya saja yang merasa beda? Cuaca ekstrim tuh sering banget terjadi. Siang panas banget, mulai sore hujan badai? Kita tuh seperti nggak kenal lagi istilah musim hujan dan musim kemarau seperti dulu! Cuaca benar-benar nggak nentu!
Hal lain yang aku rasakan mulai meresahkan adalah saat mendatangi pantai. FYI, Bengkulu ini memang dikenal dengan daerah pantainya yang panjang mengelilingi kota. Jika dulu dengan nyaman berlarian di pasir pantai. Sekarang pantai tempat saya main saat kecil dulu sudah penuh dengan sampah. Belum lagi tinggi muka air laut makin hari makin mendekati jalan pemukiman. Ngeri!! Gimana kalo air laut tambah naik?
ilustrasi perubahan iklim (gambar : kompas.com) |
Lalu apa sih yang menyebabkan perubahan iklim di Indonesia dan dunia?
- Aktivitas Manusia : penggunaan listrik, pemakaian kendaraan bermotor, pembakaran di pabrik yang meningkatkan emisi karbon dioksida
- Peningkatan Gas Rumah Kaca : gas rumah kaca dapat menyerap dan memantulkan radiasi sehingga membuat suhu bumi memanas
- Pemanasan Global : kenaikan suhu bumi disebabkan peningkatan emisi gas karbondioksida dan emisi gas rumah kaca lainnya
- Kerusakan fungsi hutan : penebangan hutan mengurangi jumlah penangkapan karbondioksida di bumi
Dari banyaknya penyebab perubahan iklim, sebenarnya bisa diambil kesimpulan bahwa kita manusia berperan besar membuat bumi makin sakit dan rusak. Menyebabkan perubahan iklim yang drastis. Gimana ya masa depan kita dan generasi penerus?
Sudah saatnya #TimeforActionIndonesia. Kita nggak bisa berdiam diri dan cuek menghadapi perubahan iklim yang makin parah. Sebagai bentuk terima kasih kepada Bumi yang sudah menampung kita selama ini, kita bisa menjadi bagian untuk menyelamatkan bumi dengan melakukan mitigasi perubahan iklim mulai dari diri sendiri.
Dilansir dari BMKG ada 7 cara cerdas yang bisa kita lakukan #UntukmuBumiku :
1. Hemat Penggunaan Listrik
Tampaknya sepele, tapi dengan menghemat listrik kita bisa mengurangi perubahan iklim. Hal-hal sederhana yang coba aku terapkan bersama keluarga adalah mematikan listrik saat tidak digunakan, menggunakan peralatan elektronik dan lampu hemat energi. Dengan menghemat listrik dapat mengurangi panas bumi.
2. Hemat Penggunaan Air
Air sangat krusial bagi kehidupan. Untuk itu penting bagi kita menggunakan air secukupnya dan sewajarnya. Ingat di bagian daerah lain masih banyak orang-orang yang kesulitan air. Selain itu dengan mengurangi penggunaan air dapat mengurangi volume di saluran buang air.
3. Gunakan Produk Ramah Lingkungan
Yuk kita mulai mengurangi produk plastik dan menggantinya dengan produk ramah lingkungan seperti membawa tas kanvas untuk berbelanja dibanding meminta kantong plastik setiap belanja. Tas kain dapat digunakan berulang dan mengurangi kerusakan lingkungan akibat sampah plastik.
4. Lakukan 5R (Rethink, Reduce, Reuse, Recycle, and Replace)
5R adalah mengubah pola konsumsi, mengurangi pemakaian, menggunakan kembali, serta mendaur ulang barang yang sudah digunakan.
5. Gunakan Kendaraan Umum
Kendaraan umum lebih dianjurkan dibanding kita menggunakan kendaraan bermotor karena kendaraan bermotor menghasilkan gas karbon monoksida yang berbahaya untuk bumi.
6. Kurangi Pemakaian Gas Aerosol
Gas aerosol dapat mengganggu lapisan ozon bumi. Untuk itu kita perlu mengurangi penggunaan obat pembasmi hama, pengharum ruangan semprot dll.
7. Menanam Pohon
Tanam pohon mulai dari lingkungan rumah kita sendiri. Karena pohon dapat menyerap gas karbondioksida, meredam kenaikan gas rumah kaca, menghasilkan oksigen, dan mencegah banjir.
Travelling Asyik, Cintai Bumi
Salah satu cara saya menghargai kehidupan adalah dengan melakukan perjalanan dan melihat keindahan alam. Yap, travelling memang asyik dan menyenangkan. Banyak hal-hal baru yang kita pelajari, hal-hal lain yang kita syukuri dan membuat semakin semangat menjalani hari.
Untuk itu saya berharap bisa melakukan perubahan dengan cara travelling selama ini. Sebagai #MudaMudiBumi Saya bersumpah ketika travelling akan menjaga lingkungan kemanapun pergi.
Yap, dan ini cara yang akan saya lakukan:
Bawa Barang Secukupnya
Pertama, bawa barang secukupnya aja. Selain menghemat biaya, juga membantu mengurangi beban yang diangkut oleh kendaraan seperti pesawat. Karena semakin berat beban yang dihasilkan, maka akan semakin besar juga emisi yang akan dihasilkan oleh pesawat. Jadi aku nanti akan membawa barang-barang yang diperlukan aja
Tidak Menggunakan Kendaraan Pribadi
Sebagai upaya mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari kendaraan. Sebaiknya menggunakan transportasi umum atau jika memungkinkan saya akan berjalan kaki. Selain lebih seru dan penuh petualangan, berjalan kaki juga bisa memberi cerita baru saat berinteraksi dengan keadaan lingkungan sekitar.
Bawa Peralatan Ramah Lingkungan
Nah biar travelling nya minim sampah. Sebaiknya bawa benda ramah lingkungan dan hindari bawa benda sekali pakai seperti kantung plastik, sedotan, bungkus makanan, botol plastik, dan hal-hal lainnya secara umum biasanya hanya dipakai sekali dan kemudian dibuang.
Beli Oleh-Oleh Lokal Ramah Lingkungan
Oleh-oleh memang tidak bisa dilewatkan saat travelling. Untuk itu usahakanlah beli oleh-oleh lokal yang dibuat oleh masyarakat setempat untuk membantu perekonomian mereka. Selain itu pilih juga oleh-oleh yang ramah lingkungan, perhatikan apakah barang tersebut dibuat dari bahan-bahan yang merusak lingkungan atau tidak. Misalnya seperti pohon atau binatang dan tumbuhan yang dilindungi.
Itulah hal-hal sederhana yang saya harap bisa dilakukan sebagai upaya sederhana mencintai bumi dan mencegah perubahan iklim. Yuk kita bisa!
Sekarang banyak banget masalah yang harus dihadapi bumi, apalagi semakin hari semakin parah. Pandemi, pemanasan global, dan lainnya kita harus mulai atasi ini dari diri sendiri.