Sejak kecil saya selalu tertarik dengan yang namanya kompetisi. Selagi saya bisa dan mau untuk mempelajari sesuatu saya tak pantang mundur demi bersaing dalam sebuah perlombaan. Mungkin terkesan ambisius, tapi itulah cara paling ampuh untuk memupuk rasa percaya diri saya yang masih kelas bawah. Saya pernah jungkir balik bersama teman sekelompok mempelajari membuat Mading 3D demi ikut lomba di Koran Rakyat Bengkulu dan berhasil dapat juara 3 se-Bengkulu dengan modal barang bekas sekolahan, saya yang tidak punya basic menggambar pun pernah nekat ikut lomba design poster dan dapat juara juga, kalau lomba menulis sudah sering banget tapi ini saya lakukan karena memang hobi dan suka.
Awal Mula Ngeblog Karena Kompetesi
Yang uniknya, hobi saya ngeblog pun awalnya karena sebuah kompetisi. *hihii, Sewaktu jadi mahasiswa baru di kampus secara tidak sengaja saya menemukan pengumuman tentang lomba menulis Blog yang diadakan oleh Fakultas Agama Islam.
Sejak saat itu blog sudah jadi bagian hidup saya, saya punya banyak blog, mulai dari blogspot, multiply (ini dulu yang paling sering diupdate), wordpress, blog detik, kompasiana semuanya sudah saya coba. Dan kini lebih sering menulis di Blog RiaFasha.Com. Kuliah saya makin asyik dengan ngeblog, bisa curhat dan dikomentari banyak orang, apalagi banyak kuis, giveaway dan kompetisi yang bisa memberikan saya banyak barang, buku dan uang gratis wkwkwk. Saya yang tidak punya laptop ataupun modem dimudahkan online karena jadi penyiar di Radio jazirah UMB, jadi bisa ngeblog gratis.
Mungkin alasan saya ngeblog pertama kali kurang keren yah tapi begitulah kenyataannya. Sejak jadi fulltime mom dan kerja dari rumah saya makin rutin ngeblog. Semakin kesini blog bagi saya lebih dari sekedar cari hadiah gratisan. Saya berharap dengan ngeblog waktu saya jadi lebih berarti, kalaupun belum bisa menelurkan buku yang dibaca banyak orang, tulisan saya di blog bisa membumi. Kelak ketika saya tua atau tiada, anak-anak keturunan saya akan membaca kisah Umminya yang akan tetap ada.
Blog juga membuat saya mendapatkan ilmu tanpa batas selama saya ingin menggalinya. Saya lebih banyak mengenal orang-orang hebat bermanfaat dan membuka mata bahwa saya hanyalah salah satu dari milyaran manusia yang ilmunya hanya secuil dan tak pantas dan tak akan pernah pantas untuk berbangga diri.
Semoga kedepannya, saya bisa menulis tulisan yang lebih bermanfaat untuk banyak orang. Karena apapun yang kita lakukan termasuk tulisan tentu akan diminta pertanggungjawabannya nanti.
Kalau teman-teman apasih alasan ngeblog pertamakalinya? Yuk Nostalgia
Potensi dari kecil udah di dunia menulis ya. Aku SD – SMP lebih condong ke seni, beberapa kali lukis, kaligrafi dan karikatur, sekali nari mewakili kabupaten. Baru pas kuliah menekuni di dunia tulisan spt blog. Hehe
oh awalnya dari kompetisi
awalnya ngeblog mah karena hobi nulis dan pengen punya blog buat nulis cerpen ajah.. heheh
@witri_nduz
Dulu ngeblog pertama di friendster. 😀 Zaman kapan itu? hehe. Cuma karena penasaran aja ada temen yang bikin, jadi ikutan bikin deh.
"membuka mata bahwa saya hanyalah salah satu dari milyaran manusia yang ilmunya hanya secuil dan tak pantas dan tak akan pernah pantas untuk berbangga diri. "
iyes, setujuuuu banget mbak.
wow mbak, prestasi di bidang bloggingnya sdh luar biasa, menyebet gelar juara satu di ajang yg prestisius di kampus ya? jamanku kuliah belum kenal blog:(
@ririekayan
ahay tos dulu qt mak, aku jg ngeblog gegara pgn ikt kompetisi..
btw selamat atas prestasinya ya mak, kereenm
hwa mba Ria keren. percobaan-percobaan pertamanya ikut lomba berhasil meraih juara 🙂 udah punya potensi sejak kecil ini mah. setuju banget sama kalimat ini "membuka mata bahwa saya hanyalah salah satu dari milyaran manusia yang ilmunya hanya secuil dan tak pantas dan tak akan pernah pantas untuk berbangga diri."
@gemaulani
Kompetisi selalu menarik adrenalin untuk berani bertindak & berkarya, terkesan ambisius memang.karena saya pun demikian, tapi lebih sering tdk beruntung 😀
Keren euy. Saya selalu minder kalo urusan kompetisi. Takut kalah. Ngeblog cuman ekspresi penyaluran dari hal-hal yang tidak tersalurkan dalam hidup.