Setelah menikah, salah satu hal yang biasanya diharapkan oleh pasangan suami istri adalah memiliki keturunan. Namun, tidak semua pasutri dianugerahkan buah hati dengan cepat. Ada yang butuh waktu bertahun-tahun bahkan hingga puluhan tahun tetapi tidak jua mendapatkan apa yang di harapkan.
Bicara soal keturunan, ini erat kaitannya dengan kesuburan pasutri. Kehamilan akan terjadi jika sperma membuahi sel telur dan akan lebih mudah terjadi saat wanita dalam masa subur/ovulasi. Namun kehamilan bisa jadi tidar terjadi meskipun telah berhubugan seksual selama 1 tahun. Jika hal itu terjadi biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan program hamil untuk meingkatkan peluang memperoleh kehamilan.
Tujuan Program Hamil
Program hamil ditujukan untuk pasangan suami istri yang memiliki gangguan kesuburan.
Gangguan kesuburan atau infertilitas sendiri adalah kondisi pasangan suami istri yang sudah menjalani hubungan intim rutin selama 1 tahun dan tidak menggunakan kontrasepsi namun belum juga memiliki keturunan.
Program hamil bertujuan untuk memperoleh kehamilan yang alami dan mendapatkan kehamilan yang sehat bagi ibu dan janin.
Selain untuk pasangan yang disarankan dokter untuk pasangan yang mengalami infertilitas, program hamil juga dapat dilakukan oleh pasangan sehat yang ingin merencanakan kehamilan lebih awal.
Sebelum melakukan prosedur program hamil biasa akan dilakukan konsultasi dengan dokter. Pasangan akan melakukan sesi tanya jawab mengenai siklus menstruasi dan frekuensi berhubungan seksual dan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah pasien mengalami gangguan kesuburan.
Jenis-Jenis Pemeriksaan Gangguan Kesuburan
Untuk memeriksakan kondisi diri dan pasangan kamu bisa mengunjungi dokter dan rumah sakit yang menyediakan program hamil maupun pemeriksaan fertilitas seperti RS EMC.
Rumah Sakit EMC menyediakan beberapa pemeriksaan gangguan kesuburan diantaranya:
-
Analisa Sperma
Sebelum melakukan program hamil, tes kesuburan sangat penting dilakukan oleh suami untuk mengetahui tanda kesuburan. Di RS EMC, tim akan melakukan pemeriksaan pada sperme atau analisis sperma. Normalnya, pria akan mengeluarkan sperma minimal 15 juta sperma per cc.
-
Evaluasi Rahim
Tak hanya sperma, pemeriksaan ruang Rahim menggunakan alat bernama histeroskopi juga penting dilakukan saat melakukan program kehamilan. Proses pemeriksaan ini tidak lama, hanya butuh waktu 30 detik hingga satu menit. Selain itu evaluasi Rahim ini juga tidak menggunakan penghilang nyeri , melainkan hypnoterapi analgesia.
-
Pemeriksaan Saluran Tuba
Setelah Rahim dievaluasi. Dilakukan pemeriksaan tuba atau Histerosalpingografi (HSG). Tes HSG bertujuan untuk mengetahui penyumbatan atau masalah lain karena di saluran inilah tempat bertemunya sel telur dan sperma. Pasien tetap merasa nyaman saat proses HSG karena dilalui tanpa rasa nyeri.
-
Evaluasi Saat Ovulasi
Setelah proses pemeriksaan dilakukan. Akan ada evaluasi ovulasi menggunakan USG. Di RS EMC ada mesin dan software hi-end dan ditunjang oleh skill tim dokter ahli yang tak perlu diragukan lagi.
Selain pemeriksaan gangguan kesuburan, Fertility Center RS EMC juga melayani beberapa hal yaitu: konsultais kesuburan, gangguan menstruasi dan hormonal, permasalahan seksologi, endometriosis, keguguran berulang, Menopause dan Masalah Kontrasepsi.
Agar Program Hamil Berjalan Lancar
Program hamil yang disarankan oleh dokter sebenarnya dilakukan setelah melalui proses edukasi dan tidak langsung didiagnosa mengalami ketidaksuburan. Biasanya dokter di rumah sakit akan memberikan saran untuk memperbaiki pola hidup jika ingin promil berjalan lancar diantaranya:
- Melakukan olahraga rutin untuk meningkatkan kesuburan, membuat proses menstruasi dan ovoluasi lancar sehingga bisa mempersiapkan kehamilan dan persalinan di kemudian hari.
- Mengurangi hal-hal yang bisa membuat stress muncul. Dan perlu Kerjasama dengan pasangan dan keluarga besar.
- Membuat kesadaran seks bukan hanya making a child tetapi juga making a love. Sehingga tidak ada lagi pertanyaan tentang waktu terbaik melakukan hubungan seks serta memunculkan perasaan bahagia.