Dulu, saya pernah merasa dihantui dengan kata “cantik”. Bagaikan momok, menjadi cantik seperti khayalan di siang bolong. ia menjadi tujuan banyak orang, dikejar, dicari, dan banyak diantaranya menggunakan segala cara untuk mendapat label cantik. Tak bisa dipungkiri, cantik adalah naluri kaum hawa. Siapa yang tidak senang disebut sebagai perempuan cantik. Namun seperti apakah defenisi cantik? sebagian dari kita beranggapan bahwa cantik adalah gambaran dari bentuk tubuh yang bagus, bentuk wajah yang proporsional, hidung mancung, muka halus, senyum menawan.
Pandangan banyak orang terhadap definisi cantik itu terus terang membuat saya gusar. Memang awalnya saya tidak terlalu ambil pusing apakah saya ini cantik atau tidak. Namun saat SMP dimana masa pubertas dimulai, bagian kaki saya tersiram air panas dan hingga sekarang punya bekas luka bakar yang tidak hilang. Musibah itu membuat saya shock. Bukan hanya luka di kaki yang saya alami, tapi jiwa saya sempat terguncang. Saya khawatir melihat Ibu dan Ayah berusaha berobat ke banyak dokter agar bekas luka di pergelangan kaki itu menghilang.
“Dia ini anak perempuan, kasihan kalau punya bekas luka, nanti… nanti… “ saya tidak ingin menceritakan bagaimana banyak orang sebegitu tega mengandai-andaikan masa depan saya. Hei, itu hanya luka bakar di kaki, apakah sebegitu besar pengaruhnya untuk hidup saya? Saya berusaha cuek hingga saya mengalaminya sendiri. Teman-teman sekolah ketika melihat saya membuka kaos kaki seringkali bertanya “kakimu kenapa? Dengan beragam ekspresi, kasihan, aneh, jijik, dan entah beragam ekspresi apalagi yang tidak bisa saya defenisikan. Dan pengalaman itu sungguh menghancurkan rasa percaya diri saya, saya menjadi pendiam, pemalu, tidak suka keramaian, memilih untuk tidak berteman dengan banyak orang, saya takut tidak diterima. Intinya saya merasa tidak cantik.
Keterpurukan itu saya rasakan bertahun-tahun hingga di akhir-akhir masa SMA, saya menemukan teman-teman yang bisa mengubah persepsi saya. Saya dipaksa bergabung dalam organisasi, berkumpul dengan Remaja Masjid, dan juga mencoba menjadi anggota Palang Merah Remaja. Ternyata tidak seperti yang saya duga sebelumnya, tidak ada yang mempermasalahkan luka di kaki saya. Semuanya menerima saya apa adanya. Menyemangati saya untuk membangun percaya diri, lalu membantu saya untuk menemukan potensi dan berprestasi. Saya sangat berterimakasih untuk sahabat-sahabat masa SMA itu, mereka membawa perubahan besar dalam hidup saya.
“Kamu itu berpotensi loh ya, sayang kalau tulisannya hanya ditumpuk dalam diary.” Salah seorang teman memaksa mengirimkan puisi saya dalam sebuah perlombaan. Saya tidak berani datang ke pengumuman. Ternyata saya juara 1, teman yang mengambil hadiahnya. Setelahnya, saya mulai berani untuk mempublikasikan karya saya, mengikuti lomba dan bersosialisasi dengan banyak orang
Merubah Persepsi, Cantik itu dari Hati
Sejak saat itu persepsi saya berubah. Cantik fisik, hanyalah salah satu dari banyak hal yang membuat hidup bahagia. Noted, hanya salah satunya. Masih banyak hal yang di dunia ini yang bisa kita kejar untuk membuat hidup lebih berarti. Saya merasa lebih bahagia tanpa mempermasalahkan fisik yang saya punya. Tubuh yang gendut, hidung yang pesek, wajah yang biasa saja mungkin tak enak saat pandangan pertama. Tapi, saya yakin kepribadian yang tulus akan merubah semua pandangan pertama yang tak mengenakkan itu.
Itulah yang saya sebut sebagai Cantik dari Hati. Kebaikan tak akan menghianati, ketulusan hati tak kan bisa dipungkiri. cantik wajah bisa saja dimanipulasi dengan polesan dan riasan. Namun tidak begitu dengan kecantikan hati, ronanya akan memancar di kehidupan si empunya. Izinkan saya berbagi kisah orang-orang inspiratif yang saya anggap begitu cantik hatinya.
Dia Cantik, Karena Berbagi
Anak Pak Kos saya yang dulu umurnya sudah menginjak 40 tahun. Tapi dimata saya ia seperti masih muda, layaknya ibu muda berumur 30 tahun. Ia mudah tersenyum, ramah walaupun pada orang yang belum dikenal. Hari-hari pertama kepindahan saya, anak ibu kos mengetuk rumah, membawakan semangkuk makanan. Saya berterimakasih, saya takjub akan perhatiannya. Saya makin tak menyangka, jika Mbak Emi seringkali mengantarkan makanan ke kontrakan kami. Ada-ada saja yang ia berikan, gulai, kue, minuman, sayuran, mainan untuk anak saya dan banyak lainnya. Saya bahkan jadi malu karena selalu diberi, ingin membalasnya rasa tak enak hati. Takut tak enak, takut tak berkenan.
Mbak Emi adalah sosok wanita cantik dari hati karena tangannya yang mudah sekali berbagi. Bukan hanya kepada saya, tetapi juga pada tetangga di sekitar, orang yang meminta-minta, juga pada anak-anak di panti asuhan. Saya sering melihat anak-anak panti di rumahnya, dan ia juga sering mengajak mereka jalan-jalan. Walaupun umurnya sudah kepala empat, kebaikan hatinya terpancar hingga wajahnya punya aura. Saya belajar banyak darinya.
Dia Cantik, Karena Positif
Namanya Chica, adik kelas saat kuliah. awalnya saya tidak terlalu dekat, hanya seorang wanita berhijab yang saya kagumi. Kepribadiannya tangguh dan punya prinsip. Saat SMA ia termasuk anak yang pintar, tidak ada yang menyangka jika ia tidak lulus di pelajaran Matematika dan menjadi satu-satunya siswa di sekolah itu yang tidak lulus. Bayangkan bagaimana terpuruknya, namun ia tidak menyesal, karena sudah berjuang dan mengedepankan prinsipnya, yaitu KEJUJURAN. Disuatu momen ia menceritakan bahwa dia berusaha untuk berprasangka baik pada Allah, tidak ada kejadian tanpa izin Allah. Ia menjalani semuanya dengan ikhlas, hingga ia bisa membuktikan bahwa kejujuran yang ia pegang teguh itu berdampak baik di kehidupannya kini. Wanita hebat itu telah menelurkan beberapa buku dan kini menjadi motivator wanita yang luar biasa.
Tidak mudah berbaik sangka saat musibah begitu besar datang kepada kita, namun ketika kita bisa melewatinya, ada banyak hal indah yang menunggu di masa depan.
Dia Cantik Karena Tulus
Dia adalah Ibu saya. Anak kedua dari 9 bersaudara. Ia wanita yang paling tua di antara saudara. Sejak kecil ia memperjuangkan pendidikan adik-adiknya agar bisa melanjutkan cita-cita. Ibu, rela hanya menamatkan bangku SMA saja, asal adik-adiknya bisa terus bersekolah hingga kini adik-adiknya berhasil dengan bidang yang mereka geluti. Ibu, juga rela melakukan apa saja hingga berjualan sayur agar saya dan adik bisa terus bersekolah hingga bangku kuliah. ketulusan Ibu adalah bukti kecantikan sempurna dari seorang wanita. Mukanya memang mulai berkeriput, badannya pun mulai ringkih tapi keiklhlasan membuatnya selalu cantik dari hati di mata kami, anak-anaknya.
Kenyataan yang menyedihkan saat ini adalah ketika banyak wanita mengejar kecantikan tanpa mempertimbangkan kehalalan produk yang digunakan. Istilahnya halal haram hantam. Saya pernah beberapa kali ditawari produk yang tidak punya sertifikat halal MUI dan BPOM. Pernah juga iseng mencoba, ternyata kulit saya tidak cocok karena tidak aman bahan-bahannya. Sejak saat itu saya sangat berhati-hati dalam memilih produk perawatan tubuh dan wajah. Bukan hanya aman, halal menjadi pertimbangan. Ya, sebagai seorang muslim, masalah halal dan haram adalah hal penting. Bukan hanya dari makanan, segala hal yang berhubungan dengan hidup kita harus jelas halalnya. Termasuk kosmetik.
Saya kagum dengan muslimah yang bisa istiqomah memilih produk halal untuk kosmetiknya. Bagi saya mereka adalah wanita yang cantik, karena bisa menjaga diri dengan menggunakan produk yang halal. Saya tertular semangat itu. Salah satu produk favorite saya adalah Wardah, aman dan yang terpenting adalah halal.
Sejak kuliah, produk perawatan wajah yang saya gunakan adalah wardah. Ringan dikulit, cocok untuk kulit wajah saya. Hingga kini sudah menikah, saya berusaha untuk tampil enak dipandang dihadapan suami. Walaupun wajah saya biasa saja, suami tidak pernah mempermasalahkan itu apalagi luka dikaki saya. Katanya sih, yang dia nikahi itu saya, bukan kaki saya. Cinta karena fisik akan lekang oleh waktu, tapi cinta karena Allah akan berkekalan hingga ke surga.
Saya yakin, perempuan yang sudah bersuami punya pandangan sendiri untuk tampil cantik di depan suami. Bagi saya, inilah salah satu cantik yang halal. Cantik yang bernilai ibadah. Berdandan untuk suami untuk menyenangkan hatinya, insyaAllah akan mendatangkan banyak kebaikan dalam rumah tangga.
Daily Make Up ala Saya
Saya tidak jago dalam urusan Make Up. Tapi saya akan mencoba berbagi pengalaman menggunakan Wardah dalam daily makeup. Karena suami saya tidak suka yang berlebihan, saya pun menggunakan make up standar, tidak terlalu tebal dan mencoba terlihat senatural mungkin.
Produk Perawatan Wajah
Lightening Creamy Foam. Busa pembersih wajah ini lembut dan membantu menghilangkan minyak dan kotorann secara optimal. Aman digunakan setiap hari dengan cara dibasahi dengan air dan busakan di wajah. Pijat lalu bilas hingga bersih.
Essential Peeling Cream. Cream ini mengandung tiga bahan aktif yang lembut untuk mengangkat sel-sel kulit mati serta melembutkan dan melembabkan kulit.
Lightening Milk Cleanser Sebelum menggunakan make up, biasanya saya akan membersihkan wajah terlebih dahulu menggunakan lightning milk cleanser. Caranya mudah cukup tuangkan secukupnya, ratakan ke seluruh wajah dan leher lalu dipijat ke arah atas agar kotoran bisa terangkat.
Lightening Face Toner dengan cara menepuk-nepukkan ke wajah secara perlahan menggunakan kapas. Kelebihannya dari toner lain adalah formulanya non-alkohol dan tidak lengket yang membuat wajah kita menjadi lembab dan segar.
Wardah White Secret. Untuk cream malam saya gunakan white secret. Kalau bangun pagi wajah jadi terasa lebih kencang, halus dan segar.
Pure Olive Oil untuk perawatan mata, wajah, bibir, dan perut. Minyak zaitun murni ini biasa saya gunakan setiap hari untuk Mengurangi kantung dibawah mata, Melembabkan bibir saya yang sering kering dan mengembalikan elastisitas dan warna kulit perut setelah melahirkan
Setelah membersihkan wajah, oleskan Lightening Day Cream secara merata pada wajah dan leher. Formula dalam day cream ini mengandung Vitamin B3 dan Licorice membantu mencerahkan dan membuat kulit tampak lebih putih. Kadang saya juga menggunakan everyday Luminious Creamy Fondation jika ke acara-acara penting, biar lebih tahan make upnya.
Untuk aktivitas sehari-hari dirumah saya hanya cukup menyapukan luminous face powder secara merata ke wajah dan leher. Namun, jika ingin pergi ke luar rumah saya biasanya menggunakan Wardah Lightening Two Way Cake yang mengandung micro coated particle yang merupakan partikel halus lembut yang dapat menyerap kelebihan minyak di kulit wajah
Eyeshadow dan Blush On (optional sih) kadang kalo dirumah nggak dipake hehe atau dipake tipis aja. Lalu Wardah Exclusive Lipstick untuk membuat rona di bibir. kadang juga saya gunakan Perfect Red Lip Pallate yang punya banyak pilihan warna.
***
Last but not least. Kecantikan fisik saja bukanlah cita-cita. Jika kita telah tersadar utuk mempercantik diri secara lahiriyah, mempercantiknya dengan busana dan kosmetik dan polesan kulit yg sesuai aturan Allah, maka mari kita tekatkan diri kita untuk mempercantik batiniyah dengan memperbaiki akhlak, meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kita pada Allah. Karena yang nantinya akan dipertanyakan bukanlah seberapa sering kita menggunakan MakeUp, tapi apakah kita bisa mempertanggungjawabkan usia yang diamanakah Allah dengan melakukan perintahnya di dunia.
Semoga kita semua bisa menjadi wanita yang bukan hanya cantik dalam pandangan, tapi juga cantik hatinya. Cantik dari Hati yang terpancar dari hati yang bersih. Bukankah itu kalian?
Mba, good luck ya. Mba Ria itu cantik loh, lihatnya adeem 😀
makasih intan, intan jg cantik