gambar : pexels

Indonesia, saat ini masih terus bergumul dengan persoalan klasik sejak lama, masalah pengelolaan sampah. Timbunan sampah ini hampir dialami seluruh daerah di Indonesia, yang tidak hanya merusak lingkungan tetapi juga mengacam kesehatan masyarakat. Dari data SISPN (Sistem informasi Pengelolaan Sampah Nasional), ada 21,45 juta timbunan sampah secara nasional dari 200 kabupaten/kota di Indonesia.

Dari banyaknya jumlah sampah itu, masih ada sekitar 8 juta ton atau 31,92 persen sampah yang belum dikelola dengan baik dan sampah plastic menempati urutan kedua dengan porsi 15,73 opersen (Databooks).

Edukasi tentang ajakan membuang sampah tampak belum terlalu membuahkan hasil. Banyak sampah rumah tangga yang tidak terpilah dengan baik harus berakhir di TPA. Selain bau yang dihasilkan, sampah yang bertumpuk di TPA bisa memicu gas metan yang membahayakan jika suatu saat meledak.

Di sisi lainnya, ada masalah sosial yaitu banyak jumlah pemulung yang belum berdaya. Mereka kerap di cap negatif dan mengganggu.

Di tengah tantangan ini, muncul sosok inspiratif bernama Siti Salamah yang membawa angin segar dalam pengelolaan sampah dan merangkul para pemulung untuk terlibat dalam pengelolaan sampah. Melalui inisiatif Waste Solution Hub, Siti Salamah telah berhasil mengubah sampah yang selama ini dianggap sebagai masalah menjadi sumber daya yang bernilai dan mengentaskan persoalan sosial.

Siti Salamah, Penggerak Pengelolaan Sampah dan Pemberdayaan Pemulung

Siti Salamah namanya, perempuan berusia 36 tahun yang meluncurkan proyek “Waste Solution Hub” di pertengahan tahun 2019. Inovasi sosialnya ini bertujuan untuk menghadirkan solusi bagi permasalahan sampah dan ekonomi sirkular di daerah urban. Selain itu, waste solution hub juga berusaha untuk meningkatkan kondisi sosial para pemulung.

Salamah bersama timnya mengambil pendekatan system yang terintegrasi serta melibatkan berbagai pihak mengingat kompleksnya tantangan yang harus ia hadapi dalam pengelolaan sampah. Perlu adanya bantuan baik itu secara kebijakan maupun dukungan dari pemangku kepentingan seperti pemerintah, industry, komunitas dan individu.

Waste Solution Hub memiliki beberapa program yang berfokus pada berbagai aspek pengelolaan sampah yaitu:

  1. Pengelolaan Sampah Event

Sesuai namanya, program yang dilakukan dengan proses end-to-end ini merupakan pengelolaan sampah event/acara. Mencakup tahapan pengumpulan, pemilahan, daur ulang dan pengelolaan sampah selama acara berlangsung. Program melalui pendekat ini mampu meningkatkan nilai berkelanjutan serta mengurangi dampak lingkungan dari acara yang berlangsung.

  1. Cluster perumahan

Program ini dirancang khsusu untuk mengintegrasikan system pengelolaan sampah di lingkungan perumahan. Waste solution hub berupaya melibatkan banyak komunitas dalam Upaya pengelolaan sampah untuk menciptakan kesadaran akan pentingnya pemilihan sampah sejak awal dan menciptakan budaya berkelanjutan dalam masyarakat.

  1. Pelatihan Intensif Pemulung

Selain berfokus pada pengelolaan sampah, Waste Solution hub ternyata memberdayakan pemulung dengan pelatihan intensif dan kesempatan tambahan. Inilah yang membedakan programnya dengan pengelolaan sampah lainnya karena memberi perhatian pada para pemulung. Banyak yang tidak menyadari, bahwa sebenarnya para pemulung adalah bagian tak terpisahkan dari ekosistem sampah dan seringkali mereka hidup dalam kondisi sosial yang sulit.

Di Waste Solution Hub, para pemulung diberi kesempatan memahami konsep ekonomi sirkular. Mereka diberikan edukasi terkait peningkatan keterampilan dan mengoptimalkan penghasilan mereka agar lebih mandiri secara ekonomi.

  1. Program Konsultan Berkelanjutan

Program ini dilaksanakan untuk menerapkan prinsip keberlanjutan dalam proyek lesswaste atau zero waste. Fokus mereka juga terarah pada pemberian konsultasi professional untuk menyelesaikan masalah umum pada pengelolaan sampah antara masyarakat, lapak, pemulung dan unit usaha lainnya melalui pendekatan win-win-solution.

  1. Mobile App WSH

Selain memberi edukasi berkelanjutan, waste solution hub juga membangun fasilitas pengelolan sampah yang layak serta mengembangkan sebuah aplikasi dengan pendekatan teknologi yang terintegrasi. Sehingga masyarakat akan dengan mudah memanfaatkan gadgetnya untuk melakukan pengumpulan sampah.

Dampak Positif Kehadiran Waste Solution Hub

 

Program kerja yang dijalankan oleh Waste Solution Hub membawa kesejahteraan bagi para mitra pemulungnya. Tak sedikit donasi yang datang untuk mereka. Dan Siti salamah juga punya target besar untuk merangkulu 10ribu mitra pemulung dan meningkatkan pendapatan mereka dengan menghasilkan 1000 produk daur ulang.

Selain itu Upaya Waste Solution hub dalam mengedukasi juga membuahkan hasil. Jumlah sampah yang dikelola semakin meningkat dan jumlah pemulung yang diberdayakan juga bertambah. Belum lagi Siti juga berhasil mengajak sukarelawan untuk terlibat pada program mereka.

Kesungguhan Siti Salamah memberdayakan para pemulung dan mengentaskan permasalahan sampah layak diapresiasi. Selain dampaknya yang dirasakan masyarakat, Siti bersama tim Waste Solution Hub mendapatkan penghargaan dalam kategori kelompok sebagai Penggerak Sistem Pengelolaan Sampah Terintegrasi Berbasis Teknologi oleh SATU Indonesia Awards 2021 yang diadakan Astra.

Kisah Siti Salamah dan Waste Solution Hub membuktikan bahwa dengan inovasi dan semangat yang tak kenal lelah, kita dapat mengatasi masalah lingkungan yang kompleks. Program ini tidak hanya berhasil mengurangi timbunan sampah, tetapi juga memberdayakan masyarakat dan menciptakan dampak ekonomi yang positif.

Semoga kisah Siti Salamah dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk turut serta dalam menjaga lingkungan dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.

 

 

Bagikan postingan ini :)

riafasha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *