Alhamdulillah, tak terasa puasa Ramadhan sudah kita lewati. Sebuah ibadah yang punya banyak manfaat untuk jasmani juga rohani. Saya percaya setiap perintah Allah pasti mengandung hikmah di dalamnya. Puasa selain salah satu bentuk ketaatan kita dalam menjalankan perintah Allah, juga menjadi cara Allah untuk mengajarkan kita tentang bersyukur akan nikmat rejeki yang Allah berikan. Puasa pun membuat tubuh lebih sehat karena makan yang teratur dan tidak berlebihan, ditambah dengan ibadah sholat tarawih yang membuat tubuh bergerak seperti olahraga rutin.

Sayangnya, kenikmatan puasa yang kita perjuangkan selama sebulan lebih lamanya bisa kandas hanya dalam beberapa hari saat lebaran. Saya pun begitu, tak kuasa melihat godaan rendang, ketupat, lontong, hingga makanan dan minuman manis yang begitu menggugah selera. Wajar saja rumah sakit yang awalnya sepi saat Ramadhan tiba-tiba membludak saat bulan syawal tiba. Jika tidak diwanti-wanti suami mungkin saya bisa bablas mencoba semua makanan.Saya hampir saja tepar karena kebanyakan makan rendang dan makanan manis.

Belum genap seminggu lebaran, suami langsung mengajak saya untuk puasa syawal. Katanya perutnya yang awalnya lega saat puasa ramadhan, kini terasa penuh dan kembung. Rasanya tidak nyaman. Awalnya ragu karena saya masih ingin silaturahmi dan icip-icip *dasarbanget. Tapi karena suami yang ngajakin saya tidak kuasa menolak hehe… Suami sukses melakukan puasa syawal nya selama 6 hari berturut-turut. Tapi saya harus sedikit lebih lama berjuang karena harus membayar hutang puasa terlebih dahulu baru dilanjutkan dengan syawalan.

Setelah syawalan entah kenapa pola makan saya kembali kacau. Sedih sih karena nggak bisa nahan nafsu makan saat tidak berpuasa. Walhasil berat badan yang hampir stabil kini kembali lebaran. Suami pun bilang, perut saya gendutan. Beda kayak puasa mah langsing wkwkwk…
Supaya nggak makin kebablasan lebar-an nya. Saya sudah tekat untuk memperbaiki pola makan dan meneruskan kebiasaan puasa di hari-hari selanjutnya. Nah puasa bisa diiringi dengan berolahraga biar tetap sehat dan bugar.

Oya saya mau kasih beberapa jenis puasa sunnah yang bisa kita lakukan untuk menerapkan hidup sehat. Teman-teman juga bisa baca tulisan mbak Farida Zulkaidah Pane tentang Diet dengan Puasa Pasca Lebaran untuk referensi lainnya. Yang paling penting puasa sunnah juga disukai Allah dan semoga bisa melengkapi ibadah wajib kita yang banyak kurangnya.

Puasa Syawal (Puasa enam hari di bulan syawal setelah Idul Fitri)

Dari Abi Ayyub Al-Anshari ra. bahwasanya Rasulullah saw  bersabda : “Barangsiapa yang berpuasa Ramadlan, kemudian diikutinya puasa itu dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka pahalanya akan sama dengan puasa satu tahun”. (HR. Muslim)

Puasa setelah idul fitri pas sekali dilakukan untuk mengontrol nafsu makan pasca lebaran. Perut juga bisa stabil kembali dan jadi cara yang tepat menerapkan pola hidup sehat.

Puasa Senin Kamis

“Bahwasanya Rasulullah SAW adalah orang yang paling banyak berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” Dan ketika Rasulullah ditanya tentang alasnnya, Beliau bersabda “Sesungguhnya segala amal perbuatan dipersembahkan pada hari Senin dan Kamis, maka Allah akan mengampuni dosa setiap orang muslim atau setiap orang mukmin, kecuali dua orang yang bermusuhan.” Maka Allah pun berfirman “Tangguhkan keduanya.” (HR. Ahmad)

Puasa senin kamis cukup dikenal masyarakat. Nah puasa sunnah satu ini dilaksanakan pada hari Senin dan Kamis dan menjadi alternatif pilihan untuk merutinkan kebiasaan puasa.

Puasa Arafah

Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada hari kesembilan bulan Dzulhijjah bagi mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji. Dalam sebuah hadist Rasulullah Sholallahu :
 “Tiada amal yang soleh yang dilakukan pada hari-hari lain yang lebih disukai daripada hari-hari ini (sepuluh hari pertama dalam bln Dzulhijjah).” (Hadist Riwayat al-Bukhari).

Puasa Daud

Puasa daud adalah puasa sunnah yang dilakukan secara selang-seling, yaitu sehari berpuasa dan sehari berbuka (tidak berpuasa). Dari Abdullah bin Amru radhialahu ‘anhu, Rasulullah holallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda:

“Maka berpuasalah engkau sehari dan berbuka sehari, inilah (yang dinamakan) puasa Daud ‘alaihissalam dan ini adalah puasa yang paling afdhal. Lalu aku berkata, sesungguhnya aku mampu untuk puasa lebih dari itu, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Tidak ada puasa yang lebih afdhal dari itu. ” (HR. Bukhari No : 1840)

Dulu saat kuliah saya pernah menerapkan puasa Daud karena merasa berat tubuh sudah berlebihan sekaligus saya ingin mengontrol jajan agar bisa menabung. Saat itu saya berhasil melakukan puasa Daud selama 2 bulan di potong menstruasi. Hasilnya luar biasa, perasaan menjadi lebih tenang, dan badan terasa lebih ringan.

Puasa 3 Hari pada Pertengahan Bulan (Ayyamul Bidh)

Puasa ini dikenal dengan sebutan puasa Ayyamul Bidh, dimana pelaksanaanya adalah di 3 hari setiap pertengahan bulan, yaitu tanggal 13,14, dan 15. Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad, an-Nasai, dan at-Tirmidzi, Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda:

“Wahai Abu Dzarr, jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah.”

Untuk lebih lengkapnya teman-teman bisa lihat kalender puasa di atas. Semoga kita dimudahkan untuk menerapkan kebiasaan baik puasa di keseharian. Aamiin

referensi :
dalamislam.com

Bagikan postingan ini :)

riafasha

4 Komentar

  1. Iya banget Ramadhan badan ringan pas lebaran aduuh perut berasa penuuh, alhamdulillh ya sukses Puasa Syawalnya.

  2. Kalo perutku mulai begah gak karuan, pasti selalu berpuasa.. Paling sering puasa senin atau kamis doang sihh

  3. Saya lagi pengen puasa daud… Semoga bisa… Aamiin..

  4. Maaf lahir batin ya Mak… waahh banyak pilihan ya untuk puasa setelah lebaran.. semoga kita selalu sehat dengan puasa pilihan kita yaa..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *