“Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain”
Menjalani hidup tidaklah mudah, apalagi jika harus ikut serta memikirkan hidup orang lain. Tapi saya percaya bahwa dimanapun kita tinggal selalu ada orang-orang baik dan ikhlas dalam membantu sesama.
Sebuah kebahagiaan mendapatkan sebuah kesempatan baik dan bermakna bertemu dengan sosok-sosok inspiratif yang menjadi orang di belakang layar kemajuan lingkungannya.
Beberapa hari yang lalu, dalam sebuah pertemuan via daring lokakarya khusus KOTAKU, saya menyimak paparan yang menggugah tentang bagaimana solidaritas masyarakat mampu membangun ekonomi masyarakat menjadi lebih baik.
Kiat Sukses Siti Khadijah dan Pengelolaan UPK BKM Anggrek
Mba Ija, panggilan akrab Siti Khadijah, sosok dari keberhasilan UPK BKM Anggrek, Kelurahan Sawah Lebar Baru Bengkulu. Saya menangkap kegigihan dari perempuan yang punya pembawaan yang murah senyum ini sebagai cerminan sikap ramahnya pada semua orang.
Di sela-sela kesibukan nya, ia selalu berupaya menyelesaikan tanggung jawabnya sebagai UPK dengan mengelola dana bergulir yang disebarkan demi kepentingan masyarakat.
Sebagai info UPK BKM merupakan singkatan dari Unit Pengelola Keuangan Badan Keswadayaan Masyarakat yang nantinya akan didampingi oleh fasilitator KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh), program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Selain mengurusi tata kota agar lebih layak, KOTAKU juga membantu masyarakat agar lebih sejahtera. Karena itu muncullah UPK dengan dana bergulirnya. UPK menjadi wadah yang dibentuk untuk mengelola dan bertanggung jawab terhadap ekonomi bergulir juga sebagai tempat bagi masyarakat mendapat modal usaha melalui pinjaman dana bergulir tanpa adanya agunan, dan pembayaran dengan sistem angsuran.
Menurut Mba Ija, UPK BKM sendiri telah mengelola 3 jenis dana bergulir yaitu DDUB (Rp 47.500.000), PPMK (Rp 96.000.000), Samisake (Rp.283.000.000). Dana ini nantinya akan disalurkan kepada masyarakat.
Perguliran dana di UPK BKM Anggrek tentu sangat membantu masyarakat ekonomi menengah kebawah yang membutuhkan tambahan modal usaha dan kesulitan dalam mengakses pinjaman di bank.
Apalagi dalam kondisi saat ini, banyak masyarakat yang terdampak COVID-19. Banyak masyarakat yang kesulitan dalam hal kesehatan dan ekonomi. Banyak UMKM juga yang akhirnya memilih gulung tikar karena tidak mampu lagi menanggung beban operasional.
Disinilah peran dana bergulir yang dikelola UPK BKM dalam membantu masyarakat dalam menambah modal usaha agar bisnis masyarakat tetap bisa berkembang dan bertahan ditengah gempuran COVID-19.
Meskipun terjadi penurunan laba UPK pada tahun 2020 ini, Mba Ija tetap optimis bahwa kedepannya kondisi akan membaik. UPK BKM Anggrek terus melakukan musyawarah hingga memberikan salah satu solusi alternatif seperti mengarahkan KSM menitipkan barang dagangan mereka di gedung PPMK yang ada di kelurahan Sumber Jaya dan Kelurahan Penurunan.
Kesuksesan dan komitmen dalam melaksanakan tugas pengelolaan pinjaman bergulir ini tentu tidaklah mudah. Karena bagaimanapun jika sudah menyangkut uang tentu diperlukan kejujuran dan keteguhan untuk memanfaatkannya demi kepentingan masyarakat. Untuk itulah UPK BKM anggrek berusaha untuk selalu transparan dalam pelaporan keuangan dan terus melakukan pemeriksaan lengkap (audit) setiap tahun pada akhir tutup buku.
Dari Mba Ija juga saya mendapatkan inspirasi bahwa kekompakan UPK dan BKM menjadi kunci agar kegiatan berjalan dengan lancar. Mereka selalu meluangkan waktu setiap ada KSM yang datang ke sekretariat BKM Anggrek dan melaksanakan pertemuan rutin dalam bentuk arisan BKM. Pertemuan ini akan menjadi media silaturahmi dan komunikasi dalam menyusun dan mendiskusikan program UPK BKM dan mencari solusi bersama misalnya jika ada peminjam macet.
UPK BKM Anggrek telah menorehkan catatan kebaikan dan sukses membawa masyarakat di kelurahan Sawah Lebar Baru Bengkulu dalam mengembangkan usahanya. Salah satunya adalah kisah Ibu Siwi KSM Cempaka yang memanfaatkan dana bergulir yang dikelola BKM Anggrek. Yang awalnya hanyalah ibu rumah tangga tanpa penghasilan , kini telah sukses memasarkan produk nya kue Tat hingga ke kabupaten-kabupaten.
Tak melulu soal pendistribusian dana bergulir, UPK BKM Anggrek juga melakukan praktik baik dalam bidang sosial kepada masyarakat.
Alokasi Laba BKM Anggrek dimanfaatkan dengan menyerahkan bantuan kepada lansia, masjid dan warga yang tidak mampu di kelurahan sawah lebar baru.
KOTAKU: Membangun Infrastruktur, Menebar Kebahagiaan
Senang pastinya melihat lingkungan kita bersih, tertata rapi dan masyarakatnya mampu berdikari secara ekonomi. Namun, impian itu tentu tidak bisa direalisasikan dalam sekejap. Diperlukan kerja bersama baik itu pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan Program Kota Tanpa Kumuh.
KOTAKU hadir dalam berbagai kegiatan pembangunan infrastruktur yang disesuaikan dengan kebutuhan warga dan menangani daerah kumuh yang ada. Penataan ini meliputi jalan lingkungan, saluran drainase, pengelolaan sampah, penyediaan sarana dan prasarana air bersih, pengelolaan limbah, kakus, hingga ruang terbuka publik.
Ibu Elmira dari KPP Penurunan menceritakan bagaimana pembangunan Pusat Kuliner di Kelurahan Penurunan menjadi salah satu perubahan baik di lingkungannya.
Pusat Kuliner ini berada di RW 001 Kelurahan Penurunan Kecamatan Ratu Samban Kota Bengkulu dan dibangun dari dana BPM serta swadaya.
Meskipun punya tantangan dalam mengajak masyarakat dan pengelolaan pusat kuliner yang tanpa modal, ibu Elmira tetap berusaha mengajak anggota untuk melakukan swadaya hingga akhirnya pusat kuliner bisa ditempati dan dimanfaatkan oleh masyarakat penurunan dan sekitarnya. Diharapkan kedepannya pusat kuliner ini bisa meningkatkan geliat ekonomi masyarakat dan mengembangkan potensi UMKM yang ada di Bengkulu.
Cerita lainnya tentang salah satu destinasi wisata yang saat ini sedang ramai dikunjungi, Kawasan Kota Tuo. Terletak di Kelurahan Pasar Bengkulu Kecamatan Sungai Serut yang awalnya tampak biasa dan becek saat dilewati.
Awalnya wilayah ini tergolong kumuh karena limpasan sungai Bengkulu dan sistem drainase serta sanitasi yang tidak tersedia dengan baik. Luar biasanya setelah pembangunan kawasan ini menjadi cantik dan kini viral di tengah masyarakat. Penataan lokasi yang dibuat cantik dan nyaman untuk dikunjungi masyarakat menjadi salah satu keberhasilan program KOTAKU dalam menciptakan kawasan yang bersih dan tertata. Lingkungan yang bersih, rapi dan sehat tentu akan membuat masyarakat lebih bahagia.
Masih banyak lagi program dan kegiatan yang dijalankan oleh KOTAKU Bengkulu dalam menciptakan Kota Tanpa Kumuh. Tentu kita patut apresiasi dan mendukung agar program ini makin merata dirasakan oleh masyarakat dan menjadi angin segar untuk Bengkulu yang lebih baik.
Cerita Mba Ijah dan program KOTAKU semoga menjadi inspirasi untuk kita semua untuk terus berbuat baik dan tetap optimis membangun lingkungan dan masyarakat.
Nah bener banget, ini menginspirasi sukses selalu kalian.