Harus diakui pandemi covid 19 beberapa tahun yang menyebabkan banyak perubahan pada kehidupan kita. Masyarakat mulai terbiasa untuk bekerja dari rumah dan lebih aware akan kesehatan.
Selain itu, saat pandemi terjadi di tahun 2020, sektor properti menjadi salah satu sektor yang terdampak cukup berat karena masyarakat mulai menahan konsumsi dan berinvestasi pada aset jangka panjang seperti properti.
Perubahan sikap ini terjadi karena pandemi membatasi berbagai kegiatan ekonomi, sosial juga mobilitas kita serta mengakibatkan terganggunya stabilitas perekonomian nasional dan rumah tangga. Banyak orang berpikir bahwa ekonomi sedang anjlok dan ada baiknya mulai mengurangi pembelian aset.
Perlukah Millennial Membeli Aset Properti?
Saat kasus pandemi covid 19 mulai bisa diatasi, sektor properti mulai menunjukkan perbaikan. Bahkan sektor ini menjadi salah satu yang berperan sebagai motor pemulihan ekonomi pasca pandemi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) perbaikan ekonomi sudah di atas 5% secara year on year (yoy). Selain itu, sektor properti berdasarkan data Bank Indonesia (BI) per April tumbuh 6,1%, sedangkan pertumbuhan KPR dan KPA naik 10,5%.
Hal ini menjadi angin segar bagi para pengembang dan pengusaha properti untuk kembali menata sektor properti agar kembali bangkit. Buktinya, saat pandemi usaha properti makin bergeliat seperti biasanya. Begitu juga daya beli masyarakat mulai meningkat. Bahkan, pembelian aset seperti rumah mulai memikat kaum millenial untuk mencobanya.
Jika ditanya perlu atau tidak millenial, hal ini kembali lagi pada masing-masing individu. Setiap individu tentu mempunyai kebutuhan dan target yang berbeda pula. Namun, membeli aset properti seperti rumah pertama bukanlah hal buruk. Biaya sewa yang cukup tinggi saat ini menjadi pertimbangan millenial untuk mulai menabung dan berinvestasi agar bisa memiliki rumah lebih cepat.
Tips Membeli Rumah Pertama untuk Millenial
Generasi milenial atau bahkan Gen-Z perlu mengetahui tips membeli rumah impian mereka. Jangan sampai salah beli dan sembarangan menyetujui persyaratan cicilan dan menyesal di kemudian hari. Karena secara rata-rata harga properti cenderung tinggi, jadi generasi milenial maupun pasangan muda harus menyiapkan budget khusus dan memperhatikan tips membeli rumah di bawah ini:
1. Cek Harga Pasaran Rumah
Sebelum memutuskan membeli rumah kita memang perlu melihat harga jual pasaran rumah di lokasi yang diinginkan. Inilah yang disebut riset. Kesannya mungkin sulit, tetapi riset harga sangat membantu kita mengetahui harga pasaran untuk satu meter persegi dan mengetahui harga hunian sesuai kebutuhan. Atau kamu juga bisa mengecek harga terendah dari NJOP (nilai jual objek pajak) di situs resmi Badan Pertanahan Nasional. Sehingga kamu bisa memperkirakan harga rumah yang diinginkan.
2. Tentukan Beli Rumah Baru atau Bekas
Membeli rumah baru atau rumah bekas memang jadi pilihan yang cukup membingungkan. Keduanya sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Rumah bekas menawarkan harga lebih terjangkau untuk budget terbatas. Namun di sisi lain kamu harus mempertimbangkan juga biaya renovasinya. Jadi pikirkanlah matang-matang sebelum menentukan akan membeli rumah bekas/baru.
3. Perhitungkan Biaya Cicilan Per Bulan dengan Mortgage Calculator
Pembayaran rumah pertama bisa dilakukan dengan dua metode yaitu cash atau cicilan. Jika kamu punya tabungan yang banyak dan mencukupi untuk membayar lunas, tentu tidak ada salahnya membayar langsung.
Namun di sisi lain, cicilan juga cukup memudahkan untukmu yang mempunyai dana terbatas. Salah satunya adalah dengan mengajukan cicilan KPR. Kamu harus mempelajari nih syarat dan ketentuan yang berlaku dan berapa besaran cicilan yang harus dibayar setiap bulan.
Perhitungan kemampuan finansial ini menjadi penting sebelum kita mengajukan KPR. hitung-hitung lagi biaya pengeluaran selama sebulan, apakah kita akan sanggup untuk membayar cicilan hingga beberapa tahun ke depan. Jika kamu bingung, mortgage calculator mungkin bisa membantu untuk menghitung cicilan yang harus dikeluarkan setiap bulannya.
Menggunakan Mortgage Calculator UK untuk Menghitung Cicilan KPR
MortgageCalculator.UK merupakan kalkulator perhitungan KPR yang bisa menghitung simulasi cicilan per bulan berdasarkan harga real estate/rumah/properti yang ingin kita beli. Sebenarnya, perhitungan ini ditujukan untuk warga UK, tetapi kita orang Indonesia tetap bisa kok menggunakannya. Besaran rupiah tinggal dikonversi saja ya!
Mortgage yang dimaksud adalah hipotek, merupakan kredit yang diberikan atas dasar jaminan benda tidak bergerak. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ialah salah satu jenis hipotek. Berkat sistem hipotek dalam KPR, proses pembayaran rumah lebih mudah ditanggung. Ini menjadi solusi atas harga properti yang makin tinggi. Pinjaman hipotek dalam KPR, memiliki keunggulan tersendiri yang meringankan debitur (pengutang) dalam pembiayaan cicilan rumah.
Untuk melihat simulasi perhitungan dengan mortgage calculator, kita harus memasukkan harga rumah, jumlah uang muka yang kira-kira sudah kita siapkan dan harga hipotek.
Setelah memasukkan harga hipotek, lanjutkan dengan memilih durasi cicilan serta tahun pembayaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan cicilan KPR. klik tombol hitung pada mortgage calculator.
Selanjutnya akan muncul perhitungan mulai dari cicilan bulanan yang dibayarkan, jumlah bunga hingga total pembayaran pinjaman yang kita lakukan selama jangka waktu cicilan.
Dengan melihat perkiraan ini kita bisa memperhitungkan kemampuan kita untuk membeli sebuah rumah. Karena membeli rumah dengan sistem cicilan dibutuhkan komitmen karena berlangsung bertahun-tahun.
Biasanya pembeli menyisihkan kurang dari 28 persen dari penghasilan bulanan untuk mengangsur KPR. Jika lebih dari 30 persen maka akan meningkatkan resiko kredit macet. Kebutuhan pokok pun bisa jadi terganggu.
Setelah memperhitungkan kemampuan finansial. Kita bisa mendatangi pengembang properti yang bisa dipercaya. Lihat lagi kondisi tanah dan bangunan sebelum menandatangani surat kesepakatan pembelian. Karena rumah pertama kita diharapkan menjadi tempat berteduh yang nyaman dan menyenangkan jadi pertimbangkan dengan bijak.
Referensi:
https://www.kompas.com/properti/read/2022/08/29/121600021/sempat-goyah-selama-pandemi-covid-19-pasar-properti-kini-makin
https://www.cnbcindonesia.com/news/20220624211631-4-350239/covid-19-melandai-sektor-properti-semakin-menggeliat