Alhamdulillah, tak terasa puasa Ramadhan sudah kita lewati. Sebuah ibadah yang punya banyak manfaat untuk jasmani juga rohani. Saya percaya setiap perintah Allah pasti mengandung hikmah di dalamnya. Puasa selain salah satu bentuk ketaatan kita dalam menjalankan perintah Allah, juga menjadi cara Allah untuk mengajarkan kita tentang bersyukur akan nikmat rejeki yang Allah berikan. Puasa pun membuat tubuh lebih sehat karena makan yang teratur dan tidak berlebihan, ditambah dengan ibadah sholat tarawih yang membuat tubuh bergerak seperti olahraga rutin. Sayangnya, kenikmatan puasa yang kita perjuangkan selama sebulan lebih lamanya bisa kandas hanya dalam beberapa hari saat lebaran. Saya pun begitu,…
-
-
Liburan adalah hal yang paling saya nanti-nanti. Hmm.. Libur kantor suami sih maksudnya hehe, karena saya tidak bekerja dan mempunyai anak yang masih bayi. Ya, tiap hari di rumah memang butuh banget refreshing. Nggak mesti jauh-jauh, yang penting bukan di rumah. Suami memang jarang banget dapat libur karena kerja nya di kampus selain ngajar juga jadi bagian pelayanan mahasiswa. Kadang kalau dosen lainnya libur setelah selesai ujian, eh dia tetap masuk mengurusi penerimaan mahasiswa baru. Libur panjangnya cuma saat Lebaran ini loh. Itu pun nggak panjang-panjang banget, sekitar 12 hari. Sebenarnya punya keinginan untuk travelling atau mudik ke kampung halaman…
-
Ramadhan yang dinanti kini telah tiba. Senang sekali rasanya karena bisa berjumpa dengan ramadhan tahun ini. Tahun sebelumnya saya melewati ramadhan berdua dengan ubay karena abahnya sedang kuliah di yogya. Cukup berat sih waktu itu karena kondisi saya yang hamil tua. Belum lagi saya melahirkan saat puasa tanpa didampingi suami. Hehe.. Walaupun begitu saya tetap bersyukur karena kini ghazy tumbuh sehat dan ceria. Ga terasa sudah mau satu tahun aja dia. Ramadhan kali ini jadi tantangan sendiri untuk saya karena masih dalam kondisi menyusui. Walau telah berumur 11 bulan dan sudah mendapatkan MPASI, namun frekuensi menyusui ghazy masih cukup sering…
-
Habis sudah. Saya pikir semua cita-cita akan berakhir setelah saya memutuskan untuk berhenti kerja dan memilih menjadi ibu rumah tangga. Di saat banyak teman sejawat sibuk dengan study dan karirnya, saya malah meninggalkan semuanya. Di umur yang sangat muda, 24 tahun. Saya sempat gamang, berada di rumah seharian. Walau ada calon bayi saat itu di perut, tapi entah kenapa rasanya seperti ada yang kurang. Namun, alhamdulillah saya berhasil melewati kegalauan itu dan bertahan hingga kini menjadi ibu rumah tangga. Karena hidup adalah tentang pilihan. Setiap orang berhak memilih akan dibawa kemana kehidupannya. Begitupun perempuan. Tidak ada yang salah tentang menjadi…