Bisnis pulsa sangat berkembang dari waktu kewaktu karena sudah menjadi kebutuhan pokok dari semua orang. Perkembangan bisnis pulsa elektrik tentu tidak dapat dipisahkan dari perkembangan telepon selular atau yang lebih akrab dipanggil dengan sebutan HP (handphone). Termasuk kudo yang juga menawarkan pulsa murah bagi para agen yang ingin bergabung.

HP mulai umum digunakan oleh hampir semua lapasan masyarakat di Indonesia. Maka dari itu HP sudah tidak lagi jadi kebutuhan barang mewah. Tetapi sudah menjadi kebutuhan barang pelengkap dan bisa juga di katakan kebutuhan barang pelengkap karena hamper seluruh lapisan masyarakat.

Mulai dari kalangan bawah,kalangan menengah, dan kalangan atas sudah memiliki HP, namun HP yang mereka miliki berbeda-beda tipe dan merknya di sesuaikan dengan daya beli masyarakat dan pendapatannya sendiri. Ada pula masyarakat yang menginginkan HP bukan sebagai komunikasi saja tetapi sebagai gaya hidup.

Di sisi lain, HP bisa dijadikan sebagai alat untuk menambah ilmu pengetahuan teknologi dalam pencarian ilmu pengetahuan dan pencarian internet melalui handphone namun semakin bertambah canggih dunia komunikasi itu pula maka memerlukan biaya untuk jasa layanan komunikasi tersebut.

Artinya, kebutuhan akan pulsa elektrik pun semakin meningkat. Sementara pulsa dikenal dengan istilah ‘credit’. Di Malaysia juga digunakan istilah ‘credit’, entah dari mana asalnya di Indonesia dinamai ‘Pulsa’. Tidak mengapa dan tidak menjadi masalah, yang penting semua sudah mengenal istilah ini.

Lagipula, jika dinamai kredit dikhawatirkan malah merujuk pada utang-piutang. Asal mula kata pulsa, masih menjadi perdebatan. Belum ada sumber-sumber terpercaya yang menjelaskan mengenai sejarah nama Pulsa. Dalam bahasa inggris, telepon prabayar dikenal dengan istilah ‘pay-as-you-go”, pay-as-you-talk, pay and go, prepaid wireless, atau prepay.

Istilah-istilah ini merujuk pada telepon prabayar. Pulsa sebenarnya sama dengan saldo yang bisa dibuat oleh perusahaan jasa telekomunikasi tertentu. Bisa dikatakan juga sebagai alat pembayaran virtual untuk mendapatkan jasa telekomunikasi. Sederhananya, hanya sebuah formalitas dalam bentuk angka untuk menunjukkan jumlah layanan yang bisa digunakan oleh konsumen.

Dahulu, layanan pasca bayar atau post paid merupakan satu-satunya yang beradar sejak perusahaan provider Telkomsel berdiri pada 1995. Pada saat itu, menerima telepon saja akan dikenakan tarif yang nantinya masuk dalam tagihan. Bisa dibayangkan betapa mahalnya untuk berkomunikasi saat itu.

Persaingan pasar telekomunikasi pun semakin ketat dalam bisnis operator seluler. Pada 1996, saat itulah produk ProXL beredar di pasaran. Di saat itu jugalah Telkomsel menyadari dirinya harus menciptakan terobosan yang mampu menyaingi provider lain. Di tahun 1997, Telkomsel secara resmi meluncurkan produk prabayar untuk pertama kali. Namun saat itu pengisian pulsa masih menggunakan voucher gosok.

Kemudian pada tahun 2002, Telkomsel menerapkan sistem pengisian pulsa menggunakan EDC atau mesin gesek yang disebut masyarakat pada waktu itu. Padahal namanya sendiri adalah Autorefill atau B2B. Sistem tersebut dimaksudkan untuk menghilangkan penggunaan voucher gosok yang tentunya dapat memudahkan pembeli.

Kemudian pada 2004, Telkomsel menjadi pelopor pulsa elektrik yang dipakai oleh hampir semua provider seluler saat ini melalui luncuran produk MKIOS. Produk itu memfasilitasi para outlet untuk semakin mudah mengisi ulang pulsa kepada konsumen. Mereka kemudian mendirikan dealer sebagai perpanjangan tangan untuk menjual pulsa secara cepat ke konsumen.
Dampaknya adalah berjualan pulsa sudah seperti menjual beras. . Setiap orang yang punya handphone atau HP pasti butuh dan akan beli pulsa.

Bagikan postingan ini :)

riafasha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *