Reksadana memiliki berbagai jenis produk yang bisa dipilih misalnya reksadana pasar uang yang cocok untuk Anda yang merupakan investor pemula dan hanya ingin mencoba atau berinvestasi hanya dalam kurun waktu 1 tahun. Sama seperti bank, reksadana terbaik juga ada yang konvensional dan ada yang syariah. Salah satu perbedaannya ada pada sistemnya dimana reksadana syariah menggunakan landasan syariah sebagai landasan pelaksanaannya.

Di Trimegah yang merupakan salah satu tempat dimana bisa mengelola dana investasi reksadana syariah Anda, menawarkan 3 jenis reksadana Syariah yang bisa Anda pertimbangkan untuk dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Pertama adalah TRIM Syariah Saham. Jenis reksadana saham yang dimiliki oleh Trimegah ini bertujuan untuk mempertahankan investasi awal serta mendapatkan return yang lebih optimal untuk jangka panjang. Jenis reksadana syariah dari Trimegah ini memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan yang lainnya sehingga cocok untuk Anda yang memiliki karakter pemberani yang mampu atau berani untuk menanggung resiko baik keuntungan atau kerugian.

Kedua adalah Trimegah Kas Syariah. Jika di Reksadana konvensional terdapat reksadana pasar uang, di Trimegah, Kas Syariah merupakan sejenis reksadana pasar uang yang cocok untuk yang baru memulai berinvestasi reksadana syariah dan untuk jangka waktu yang pendek. Jenis reksadana syariah dari Trimegah ini adalah untuk memperoleh pendapatan optimal yang berupa suatu pertumbuhan investasi dengan mempertahankan nilai investasi awal dan memberi likuiditas tinggi agar bisa memenuhi kebutuhan dana tunai dalam jangka waktu yang singkat.

Ketiga adalah TRIM syariah berimbang. Salah satu reksadana terbaik milik Trimegah ini merupakan jenis reksadana Campuran dengan resiko menengah dan jangka waktu menengah. Beberapa jenis manfaat dan juga resiko dari investasi ini adalah:

●    Manfaat:

✓    Diversifikasi investasi.
✓    Dikelola MI yang profesional.
✓    Mudah dan transparan.
✓    Biaya investasi yang rendah.
✓    Adanya fleksibilitas.
✓    Potensi pertumbuhan nilai investasi yang bisa memberikan hasil yang optimal.

●    Resiko:

✓    Resiko NAB yang berkurang.
✓    Resiko wanprestasi dan likuiditas.
✓    Resiko fluktuasi dari nilai tukar.
✓    Resiko adanya perubahan politik, peraturan perpajakan dan ekonomi.

Bagikan postingan ini :)

riafasha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *