Habis sudah. Saya pikir semua cita-cita akan berakhir setelah saya memutuskan untuk berhenti kerja dan memilih menjadi ibu rumah tangga. Di saat banyak teman sejawat sibuk dengan study dan karirnya, saya malah meninggalkan semuanya. Di umur yang sangat muda, 24 tahun. Saya sempat gamang, berada di rumah seharian. Walau ada calon bayi saat itu di perut, tapi entah kenapa rasanya seperti ada yang kurang. Namun, alhamdulillah saya berhasil melewati kegalauan itu dan bertahan hingga kini menjadi ibu rumah tangga.
Karena hidup adalah tentang pilihan. Setiap orang berhak memilih akan dibawa kemana kehidupannya. Begitupun perempuan. Tidak ada yang salah tentang menjadi ibu rumah tangga ataupun memilih menjadi ibu pekerja, toh baik-buruknya pasti sudah dipertimbangkan dengan matang demi kebaikan keluarga. Yang terpenting dari semuanya adalah cita-cita kita sebagai perempuan sampai padam hanya karena sudah menjalani peran yang berbeda. Jadi istri dan ibu tak menjadi alasan untuk menyerah, karena dimana ada kemauan pasti ada jalan.
Tulisan Mbak Chiechie bertajuk “Siapkah Jadi Kartini Zaman Sekarang?” yang dimuat di Kumpulan Emak-Emak Blogger membuat saya sangat bersemangat. Sosok Kartini sebagai tokoh emansipasi perempuan menjadi inspirasi banyak wanita zaman sekarang untuk tetap berkarya dan melejitkan potensinya walau hanya dimulai dari rumah. Rumah bukan jadi penghalang untuk sukses, bahkan sosok Keke Kania dari Chic and Darling dan Martha Puri Natasande dari Ideku Handmade membuktikan bahwa sesuatu yang kecil bisa menjadi hal besar jika diniatkan dengan tulus dan dijalani dengan penuh cinta.
Saya jadi teringat akan perjalanan menghadiri Penganugrahan Kartini Digital Di Medan tahun lalu. Sebuah penghargaan untuk wanita yang aktif dalam memanfatkan media online dalam berbagi dan berkarya. Tak pernah terbesit jika saat itu saya jadi salah satu yang beruntung mendapatkannya. Saya lalu bertanya-tanya, apa lebihnya saya? Yang saya lakukan hanya menulis di blog, wirausaha kecil-kecilan dan menjadi ibu rumah tangga. Namun, blog dan usaha saya lah yang ternyata membuat juri memilih saya saat itu. Menurutnya perempuan yang aktif berbagi dengan tulisan dan mampu memanfaatkan media sosial menjadi wadah yang bermanfaat dan menghasilkan adalah sosok Kartini Digital, sosok Kartini Zaman sekarang.
Baca Juga : Pengalaman Kartini Digital 2017
Pemenang lainnya Iye Sari pun membuat saya takjub, ia memanfaatkan media watpad untuk mengembangkan bakat menulis fiksinya. Ceritanya banyak digandrungi hingga diterbitkan menjadi Novel. Walaupun sibuk bekerja, iye tetap meluangkan waktu untuk menulis di sela-sela kegiatannya. Ia mewakili sosok wanita bekerja namun tak pernah putus untuk berkarya. Saya lalu mengambil sebuah kesimpulan bahwa Kartini Zaman Sekarang adalah mereka yang tidak pernah menyerah akan keadaan. Tak pernah melupakan potensi juga cita-cita dalam setiap peran yang dijalani.
Menjadi Kartini Zaman Sekarang
image : pixabay |
Kartini adalah sosok perempuan yang kuat, tangguh dan terus belajar. Menjadi sosok kartini di zaman sekarang walau banyak tantangannya bukan berarti tidak bisa. Selama punya niat dan keinginan untuk terus berbagi dan bermanfaat pasti akan dimudahkan. Jalani saja peran kita, tak perlu menjadi orang lain untuk menjadi hebat. Jika kita adalah seorang pendidik, maka didiklah generasi bangsa dengan tulus. Jika kita seorang karyawan, bekerjalah sebaik mungkin karena pekerjaan itu adalah amanah. Jika kita adalah ibu rumah tangga, jangan juga menutup diri. Setiap perempuan punya porsi dan jalannya masing-masing. Terus saja berkarya dan menginspirasi perempuan lainnya karena itulah cara untuk meneruskan perjuangan Kartini di Zaman Sekarang.
Lalu adakah tips agar siap menjadi Kartini Zaman Sekarang? yuk simak beberapa hal yang sebaiknya kita lakukan.
Berani Bermimpi
“Ah, perempuan pasti waktunya habis untuk ngurus anak dan keluarga saja”. Pernyataan seperti ini memang sering bikin down. Tapi kita harus berani melawannya. Menepis ucapan yang melemahkan dengan angan dan keinginan yang kuat. Cita-cita dapat terwujud dengan tidak menyederhanakan mimpi karena kondisi atau keterbatasan. Dulu saya pernah melemahkan hati dengan bilang, “sudahlah, hidup saya juga bakal gini-gini aja.” Duh saya nyesal pernah ngomong begitu dan minder saat ketemu teman-teman karena hanya jadi ibu rumah tangga.
Saya terus ingat tentang perkataan Asma Nadia bahwa ngotot aja, kalau punya cita-cita ya kejar dengan terus berproses dan belajar. Kita memang nggak tahu masa depan akan tercapai atau nggak, tapi siapa tau kalau gigih akan tercapai. Jangan sampai nyesal nantinya. Nah, kata-kata Asma Nadia itu bikin semangat. Sekarang saya sudah lebih pede untuk bilang kalau saya ibu rumah tangga, saya blogger, saya wirausaha dan menghasilkan dari rumah.
Temukan Potensi, dan Jalani
Melanjutkan perjuangan kartini adalah dengan menemukan potensi diri kita dan menjalani dengan baik. Walaupun ada kekurangan, dibaliknya perempuan punya banyak potensi dan kelebihan. Nah, manfaatkanlah kelebihan kita itu. Selain itu, walaupun perempuan tetap tidak boleh amnja, tunjukkan bahwa perempuan bisa bersikap profesional dan mampu dipercaya tanpa harus diistimewakan.
Jangan Lupakan Kodrat Sebagai Istri dan Ibu
Cita-cita yang diraih perempuan tak ada apa-apanya jika ia melupakan kodrat sebagai istri dan ibu. Sebagai ibu, perempuan tetap harus mempunyai porsi waktu untuk membersamai anak-anak karena mereka adalah titipan Allah yang harus di jaga. Sebagai istri pun, perempuan tetap harus menjaga kehormatan dan akhlaknya. Tak ada salahnya dengan keinginan untuk berkarya dan berprestasi tapi harus atas dukungan keluarga dan izin suami (jika sudah menikah). Jangan lupa untuk terus berdoa agar cita-cita kita dimudahkan.
Terus Belajar
Ini penting banget menurut saya sih. Jadi perempuan jangan capat puas. Jadilah perempuan yang haus akan ilmu. Zaman sekarang lumayan enak dibandingkan dulu. Nenek saya tuh mau belajar ngaji kudu ngumpet dan mendengarkan anak laki-laki belajar dari balik papan-papan penyangga loh. Kalau sekarang wanita dan laki-laki punya hak yang sama untuk menuntut ilmu. Workshop dan Seminar pun bertebaran. Tinggal kita lagi, mau apa tidak untuk belajar. Belajar pun juga bisa dari membaca tulisan teman-teman blogger, atau bertanya langsung pada ahlinya. Jadi nggak ada alasan untuk tidak belajar ya.
Memanfaatkan Internet untuk Berbagi Manfaat
Sudah saatnya era mom war digusur dengan hal-hal baik lagi bermanfaat yang di share oleh kartini zaman sekarang. Stop membagikan berita HOAX tanpa ditelusuri kebenarannya. Kartini Zaman Sekarang dituntut untuk bijak menggunakan media sosial. Memilih mana yang layak untuk di share, menjaga kata agar tidak menyinggung banyak orang juga memanfaatkan media online untuk sesuatu yang lebih menghasilkan.
Bicara tentang menghasilkan lewat internet, awalnya hanya blog saja yang mendatangkan pendapatan untuk saya. Hingga adik saya, owner @Moystuff_ mengajak kerjasama untuk menjual kue secara online sebagai pelengkap aksesoris yang dijualnya. Sejak itu usaha Moystuff merambah menjadi MoyCake. Karena promosi online, biaya yang dikeluarkan sangat sedikit. Pemesanan pun dibuat sistem pre order jadi tidak ada kue yang terbuang. Hingga kini usaha adik pun berkembang pesat berkat memanfaatkan media sosial terutama di instagram.
Siapkah kita menjadi Kartini Zaman Sekarang?
Yah,cuma mimpi. Langsung action kak. Keburu bangun.
setuju mbak, kita harus berani bermimpi karena tanpa mimpi hidup ini datar banget ya. Apalagi kalau kita bisa menginpirasi perempuan disekitar kita ya.
Yupz, sebagai perempuan kita juga harus tetap berjuang untuk mewujudkan mimpi. Tetap belajar dan terus membagikan kebaikan meski hanya beberapa kata melalui internet. Dan tetap semangat yang pastinya 🙂
Setuju banget kalau harus terus belajar dan jangan mudah menyerah 🙂
Bener mbk, menjadi kartini zaman sekrang itu harus serba bisa, minimal tidak lupa dengan kewajiban seorang perempuan, istri dan ibu.
Terima kasih tipsnya.. tantangan kartini zaman now emang beda ya.. semiga mimpi2 terwujud..
Aq lalu terpikirkan begitu baca endingnya yg jualan online.
Ah aq juga ingin jualan dg sistem pre order juga ah..
Kartini Zaman Now: Sekarang ini perempuan banyak berkarir seperti halnya laki-laki, tapi harus di ingat kodrat yang Tuhan berikan kepada perempuan. mewujudkan mimpi itu bagus tapi harus sejalan dengan norma islam
Setuju banget mbak. Menjadi ibu rumah tangga bukanlah akhir dari segalanya. Banyak cara yg bisa dilakukan utk meningkatkan potensi diri ya mbak
Insya Allah siap mbak. Siap untuk terus belajar dan berusaha mencapai impian.
Terus bermimpi dan berjuang untuk menggapai mimpi tersebut. Bener banget mbak. Yang penting happy dengan keputusan yang telah kita ambil dan terus berusaha mewujudkan mimpi-mimpi.
Dari awal emang sudah jatuh hati sama sosok tangguh Mbak Ria. Semangatnya patut diacungi jempol. Pandai nyari celah untuk terus berkarya ya mbak 🙂
maju terus perempuan Indonesia. Islam juga mengajarkan betapa pentingnya sosok perempuan, jadi tetap semangad !! 😀
Saat ini aku jg lg merasakan jd Ibu rmh tangga, walopun keinginan jd dosen (lagi) msh menggebu sampe kebawa mimpi klo msh ngajar. He