Bagi coffee addict tidak ada hari tanpa menikmati secangkir kopi. Sensasi kopi bagi sebagian orang membuat pikiran lebih nyaman dan tenang setelah bergelut dengan banyaknya aktifitas melelahkan. Dulunya kopi memang melekat dengan laki-laki, orang tua, petani, nelayan dan pekerja keras lainnya. Tapi tidak sekarang, kopi bisa milik siapa saja yang menginginkannya. Tak perlu jauh-jauh mencari kopi karena dengan pasokan negeri sendiri rasanya tak akan habis waktu mencicipi berbagai sensasi kopi nusantara.
Lahir di Bengkulu membuat saya bangga, karena di tanah ini tumbuh kopi pilihan yang kini sudah dikenal di pelosok nusantara. Salah satu favorit saya adalah Kopi Gading Cempaka. Saya pernah menuliskan bagaimana bedanya sensasi menikmati secangkir kopi robusta gading cempaka. Ada rasa nikmat yang akhirnya membuat saya berulang-ulang menyeduhnya. Enak bahkan bagi seorang wanita yang dulunya tak begitu suka kopi hitam.
Ada yang bilang bahwa jika ingin tahu enaknya kopi maka seduhlah tanpa gula. Begitulah pecinta kopi menikmatinya. Dan benar, bahkan tanpa gula kopi gading cempaka tetap nikmat di tenggorokan saya. Lalu belum lama ini saya mencoba Kopi Gading Cempaka lagi, tapi yang Arabica.
Kopi Arabica boleh ada dimana-mana, bahkan saat festival kopi di Jakarta saya sempat menikmati 7 macam kopi dari berbagai daerah di Indonesia di satu malam. Tapi soal kenikmatan rasa, kopi Arabica Bengkulu berani beda. Wajar saja karena buah kopi Arabica Gading Cempaka lahir dari proses yang panjang dan tradisi perawatan yang sudah turun menurun sehingga rasa yang dihasilkan khas dan beda dari kopi Arabica kebanyakan.
Awalnya saya agak ragu karena biasanya membuat kopi Robusta, jujur kurang suka yang arabica karena pernah mencoba di festival kopi rasanya agak kurang pas di lidah saya, terkesan agak asam. Tapi begitulah katanya kopi Arabica. Namun saat mencoba Arabica kopi gading cempaka, sensasi asamnya tidak terlalu berlebihan dan yang penting saya suka!
Kemasan Kopi Arabica ini juga simple dengan latar putih dan tulisan hitam, tertutup rapat sehingga bubuk kopi di dalam kemasan tetap aman hingga kita membukanya. Untuk warna menurut saya Arabica warnanya tidak sepekat kopi robusta, lebih ke coklat dan punya aroma khas Arabica. Jika kalian kurang suka tanpa gula bisa tambahkan sedikit gula saat menyeduhnya.
Kopi Gading Cempaka telah memberikan 90% keistimewaan kopi. 60% berasal dari kebun kopi, 30% dari proses roasting. Sisa 10%nya tergantung sang barista. Namun, tanpa keahlian ala baristapun saya tetap menikmati kopi gading cempaka ini.
Proses Produksi Kopi Gading Cempaka
Kopi Arabica Gading Cempaka ini merupakan kualitas premium kaena diproduksi melalui tahapan panjang untuk menghasilkan kualiatas dan citarasa yang khas. Kopinya merupakan 100% kopi Murni tanpa bahan pengawet & campuran apapun.
Kopi Gading Cempaka menyediakan dua produk utama baik berupa ‘roasted beans’ ataupun ‘ground coffee beans’ dengan harga yang terjangkau. Kopi Gading Cempaka diproduksi oleh CV. Kemal Cempaka Mulia (KCM) di Kota Bengkulu dengan bahan kopi asli Aur Gading Bengkulu Utara (Single Original) dan Sindang Dataran Curup, Rejang Lebong, Bengkulu. Nah yang penarasan gimana proses produksinya berikut tahapannya:
- Petik matang (Merah). Buah yang dipetik untuk kopi gading cempaka berasal dari buah yang benar-benar matang.
- Proses sortasi tahap pertama. Sortasi tahap pertama ini memastikan bahwa buah yang di petik tidak ada yang busuk, selain itu memisahkan dengan cherry-cherry yang masih belum matang namun terpetik saat panen.
- Dilakukan penjemuran.
- Kemudian dilakukan mengupasan kulit.
- Dilakukan sortasi tahap kedua hingga menjadi biji kopi pilihan. Sortasi tahap kedua ini memisahkan biji kopi hitam, rusak karena gilingan, dll hingga bersih.
- Sebelum dilakukan proses roasting, kami lakukan sortasi ketiga. Sortasi ketiga ini adalah memastikan kembali bahwa tidak ada lagi biji hitam atau rusak, karena biasanya masih ada yang tidak terdeteksi hingga perlu sortasi tahap ketiga ini.
- Pasca roasting dilakukan sortasi kembali untuk membuang biji kopi yang terlihat pucat atau tidak sama dengan biji-biji lain, kemudian didiamkan selama 12 – 24 jam untuk membuang gas yang terkandung.
- Proses selanjutnya dilakukan penghalusan (penggilingan).
- Setelah halus, kopi didiamkan selama 15 – 30 menit untuk menghilangkan gas, kemudian dilakukan pengepakan (dimasukkan pada kemasan).
- Pendiaman pasca roasting (12-24 jam++) dan penghalusan (15-30 menit++) untuk menjaga kualitas rasa.
Prosesnya panjang sekali ya, inilah kenapa Kopi Gading Cempaka dikatakan sebagai kopi Premiumnya Bengkulu. Kopi yang melalui proses panjang hingga mengahasilkan cita rasa yang khas. Beneran, dua-duanya yang pernah saya coba baik Arabica maupun Robusta tidak ada yang mengecewakan.
Penasaran ingin cobain kopi Arabica dari Kopi Gading Cempaka?
Info pemesanan bisa hubungi kontak di bawah ini ya!
Kopi Gading Cempaka
Website : www.kopigadingcempaka.com
Instagram : @kopigadingcempaka
Twitter : @kopigadingID
WA : 08117321511/ 081995850700
Doyan ngopi? pas banget nih kayaknya apalagi kalau sedang di daerah dingin dan sejuk seperti Kota Curup, Pas di gelas.
Saya suka banget Mbak menikmati kopi, apalagi di sore hari hehe.
Terimakasih banyak sudah berbagi informasinya Mbak, pasti akan sangat bermanfaat sekali.
Ternyata banyak banget ya Mbak proses tahapan dari pembuatan kopi ini.
Sepertinya enak banget ya Mbak, jadi ingin nyobain juga nih hehe.
Aduh sepertinya enak banget, kopi premium juga jadi ingin nyobain nih hehe.
Prosesny beneran panjang y mbakk. Pantas rasanya beda di banding kopi robusta yg lain. Kmren udah nyoba jga yg arabica .Tpi blum yg robusta. Mga bsa sgra nyicipnya dan olehin buat kluarga .
Wah… Kopinya orang BENGKULU asli nih, wajib coba, btw diska udah coba dong, kopinya harum banget, ada khas tersendiri, jadi yang lagi ngantuk pas jam kantor langsung seger lagi hehe
wah boleh jadi pilihan kopi buat dicoba nih, terimakasih infonya ya 😀