Aku menyadari sepenuhnya bahwa membersamai seorang anak dengan autisme tidaklah mudah. Sebagai seseorang yang awam akan Pendidikan anak spesial, beberapa tahun yang lalu aku diminta untuk menjadi pendamping seorang anak spesial di sebuah sekolah. Pengalaman dan perjalanan yang nggak akan aku lupa. Bagaimana terus belajar untuk menerima dan melihat dari sisi yang berbeda.
Menjadi guru anak Istimewa mungkin penuh lika liku. Apalagi orang tua nya sendiri. Pasti mereka juga mengalami sebuah pengalaman yang kompleks. Karena stigma yang melekat pada penyandang autism bisa dikatakan cukup buruk. Belum lagi kepercayaan masyarakat yang mengaitkan terhadap kehamilan, karma dan banyak lainnya.
Autisme sendiri adalah sebuah kondisi neurodevelopmental yang kompleks, seringkali menghadirkan tantangan besar bagi individu yang mengalaminya dan keluarga mereka. Namun, di tengah kompleksitas tersebut, muncul sebuah cahaya harapan. Teman Autis, sebuah organisasi yang digagas oleh Ratih Hadiwinoto, telah menjadi pelopor dalam upaya meningkatkan kualitas hidup anak-anak dengan spektrum autisme di Indonesia.
Lahirnya Teman Autis untuk Mendobrak Stigma Autisme
Kisah berdirinya Teman Autis bermula dari keprihatinan mendalam Ratih Hadiwinoto terhadap anak-anak dengan autisme dan keluarga mereka. Melihat kurangnya informasi dan dukungan yang memadai, Ratih merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu. Bersama dengan rekannya Alvinia Christiany, ia mendirikan Teman Autis pada tahun 2018 dengan satu mimpi yang sama: mendobrak segala stigma tentang autisme.
Ratih menceritakan bahwa, Teman Autis lahir dari kegelisahannya terhadap perundungan kepada orang-orang yang menyandang autism.
Awalnya, Teman Autis yang merupakan organisasi nonprofit dimulai sebagai sebuah komunitas kecil yang saling berbagi informasi dan pengalaman. Melalui online platform https://temanautis.com/, Ratih dan teman autis memberi edukasi seputar autism, terapi, hinggi klinik yang sudah dikumpulkan dalam satu tempat yang sama untuk memudahkan masyarakat mengaksesnya.
Selain itu untuk meningkatkan awarness, Ratih juga membuat event, berbagi brosur, kampanye di car freeday dan mengadakan small workshop. Lama kelamaan, mereka jadi dekat dengan komunitas orang tua dan anak autis. Dari situlah, ia menyadari bahwa kebutuhan mereka bukan sekedar bantuan informasi tetapi juga ada kebutuhan lainnya.
Seiring berjalannya waktu, komunitas ini tumbuh menjadi sebuah organisasi yang memiliki dampak yang lebih luas. Teman autis menambah layanan dengan mengajak beberapa klinik kesehatan dan membuat direktori yang memudahkan masyarakat. Ratih dan timnya menyadari bahwa edukasi merupakan kunci utama dalam mengatasi stigma dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak dengan autisme.
Misi Mulia: Edukasi dan Inklusi
Visi Teman Autis sangat jelas: menciptakan dunia yang inklusif bagi anak-anak dengan autisme. Untuk mencapai visi tersebut, Teman Autis menjalankan berbagai program yang fokus pada edukasi, dukungan, dan advokasi.
- Edukasi Komprehensif
Teman Autis menyediakan berbagai materi edukasi yang mudah dipahami oleh orang tua, pendidik, dan masyarakat umum. Materi ini mencakup pemahaman tentang autisme, cara berkomunikasi dengan anak-anak dengan autisme, serta strategi intervensi yang efektif.
- Dukungan Holistik
Organisasi ini juga memberikan dukungan emosional dan praktis kepada keluarga yang memiliki anak dengan autisme. Mereka menyelenggarakan kelompok diskusi, pelatihan keterampilan parenting, dan menyediakan jaringan dukungan sesama orang tua.
- Advokasi yang Berkelanjutan
Teman Autis aktif melakukan advokasi untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi anak-anak dengan autisme. Mereka bekerja sama dengan pemerintah, sekolah, dan komunitas untuk mengubah kebijakan dan praktik yang diskriminatif.
Berkat kerja keras Ratih Hadiwinoto dan timnya, Teman Autis telah berhasil mengubah kehidupan banyak keluarga. Orang tua yang awalnya merasa putus asa kini memiliki harapan baru. Anak-anak dengan autisme mendapatkan kesempatan untuk berkembang dan mencapai potensi mereka.
Salah satu keberhasilan terbesar Teman Autis adalah berhasil mengubah persepsi masyarakat tentang autisme. Melalui berbagai kampanye dan kegiatan sosialisasi, Teman Autis berhasil mengurangi stigma yang selama ini melekat pada anak-anak dengan autisme. Masyarakat semakin memahami bahwa autisme adalah bagian dari keberagaman manusia dan setiap individu berhak mendapatkan kesempatan yang sama.
Mari Bergabung dalam Perjuangan
Kisah Ratih Hadiwinoto menginspirasi kita semua. Perjuangan Ratih, Alvinia dan relawan Teman autis mengantarkan komunitas ini mendapatkan apresiasi SATU Indonesia Awards 2022.
Ia membuktikan bahwa satu orang dapat membuat perubahan besar jika memiliki semangat yang kuat dan komitmen yang tinggi. Melalui Teman Autis, Ratih telah menunjukkan bahwa kita semua memiliki peran dalam menciptakan dunia yang lebih baik bagi sesama.
Teman Autis mengajak kita semua untuk terlibat dalam perjuangan menciptakan dunia yang inklusif bagi anak-anak dengan autisme. Kita dapat berkontribusi dengan cara yang berbeda-beda, mulai dari menjadi relawan, memberikan donasi, hingga menyebarkan informasi tentang autisme.
Dalam sebuah kesempatan, Ratih Hadiwinoto pernah berkata, “Setiap anak berhak mendapatkan kesempatan untuk berkembang dan mencapai potensi terbaiknya, termasuk anak-anak dengan autisme.” Pesan ini menjadi semangat bagi Teman Autis untuk terus berjuang dan memberikan yang terbaik bagi anak-anak dengan autisme.