Apa yang teman-teman rasakan menjadi seorang perempuan? Terdengar menyenangkan bukan?
Saat kecil, saya membayangkan seorang perempuan akan dipenuhi dengan kasih sayang dan perlindungan dari orang-orang disekitarnya. Dihargai, dihormati, diberi kesempatan dan dimengerti. Namun cerita nyatanya tak seindah angan-angan.
Saya dihadapkan kenyataan bahwa justru wanitalah yang paling sering terluka, paling keras usahanya untuk mewujudkan ekspektasi orang lain.
Saya sangat terluka saat keberadaan seorang wanita hanya dianggap sebagai pelengkap laki-laki.
Saat itu saya mengalami musibah dan meninggalkan bekas luka di pergelangan kaki. Ayah dan Ibu berusaha mengobati supaya bekas luka itu agar hilang. Awalnya saya bersikap biasa karena toh tak apa ini hanya bekas luka hingga seseorang berkata, “Kamu harus usaha hilangkan bekas luka itu, nanti nggak ada yang mau nikah sama kamu.”
Entah bercanda atau menasehati, kalimat itu benar-benar membuat pesimis. Saya mengalami fase dimana tidak mau bersosialisasi dengan orang lain karena malu hanya karena bekas luka di kaki, hanya karena perkataan orang lain yang harusnya tak perlu dipedulikan.
Bertahun-tahun, hanya mencurahkan isi hati dengan menangis dan menulis puisi. Beruntung akhirnya dipertemukan dengan teman-teman yang baik, menerima kekurangan dan kelebihan serta membantu saya keluar dari kesendirian.
Kisah Inspiratif Perempuan di Komik Perempuanmu
Itu cerita saya, di luaran sana ada banyak cerita tentang perempuan lainnya yang mungkin bisa membuka pandangan baru bahwa setiap perempuan punya pertarungannya sendiri. Jadi rasanya tak adil jika kita saling merendahkan, mengejek padahal kita sama- perempuan. Untuk mengerti tak harus merasakan hal yang sama, cukup membuka hati dan peduli.
Nah, belum lama ini saya tergugah dengan Webtoon Komik Perempuanmu. Salah satu komik favorit yang bercerita mengenai kisah perempuan. Komik ini diangkat dari kisah nyata untuk menceritakan pengalaman penting dan kolektif dari perempuan Indonesia dalam bentuk webkomik yang populer sebagai bentuk edukasi sekaligus perenungan bersama. Siapapun yang mengirim cerita boleh membagikan keluh kesahnya tanpa nama tanpa identitas dan sebebas mungkin.
Saya makin takjub saat mengetahui proyek Komik Perempuanmu ini dikerjakan semua oleh perempuan. Sebuah produk dari perempuan untuk perempuan, mulai dari desainer, komikus dan penulis semuanya perempuan. Tapi laki-laki boleh banget jika ingin membacanya agar lebih mengerti perasaan perempuan.
Komik Perempuanmu merupakan kanal dari perempuan untuk perempuan. Saat terakhir membaca tanggal 9 September sudah ada 14 episode dengan 7 judul yaitu Perempuanmu : Prolog (Zulfairy), Saya Tidak Cantik dan Saya Tidak Peduli (Deanna El Sullivan), Drama Mums (Tyas Widjati), In Your Hands (Liana Bahri), Kepada Sang Pemilik Hati (Haura), Not My Fault (Nilandari), dan Trouble Talk (Zulfairy).
Kisah yang disuguhkan sangat inspiratif, saya jadi tau kisah perempuan lainnya melalui webtoon ini. Penulisnya berbeda-beda tiap judul, namun komikusnya sama yaitu Apitnobaka.
Saya Tidak Cantik dan Saya Tidak Peduli
Larut dengan perasaan terluka memang membuat perempuan makin lemah dan pesimis. Begitulah Dea yang mengalami masa tidak menyenangkan karena merasa punya wajah jelek dan berkepribadian buruk.
Dea mengatakan ke diri sendiri, “Kamu tidak cantik, kamu itu jelek, jerawatan, pipimu lebar, gendut, pendek, nyebelin!” Hingga ia melakukan hal ekstrim, menggores tangannya sambil merutuki diri bahwa dia tidak berguna, hidup hanya untuk perempuan yang cantik.
Penerimaan yang salah. Dea mengubah rasa sedihnya dengan kebencian dan rasa percaya diri yang tidak pada tempatnya. Hingga suatu saat ada yang mengucapkan “terimakasih” untuk bantuan kecilnya Dea terkejut karena selama ini ia percaya bahwa ia jelek dan tak berharga.
Saya senang sekali akhirnya Dea ingin berubah. “Saya tidak perlu jadi cantik, saya cuma perlu memberi diri saya kesempatan”
Kisah Dea di episode “Saya Tidak Cantik dan Saya Tidak Peduli” (story by Zulfairy) seperti membaca kisah sendiri. Pernah, merasa nggak berharga karena fisik yang tak cantik. Tapi benar, kita hanya perlu memberi diri kesempatan.
Karena perempuan bukan hanya sebatas cantik dan tidak cantik. Perempuan lebih dari itu. Ia punya kelembutan, kasih sayang, karya dan kreatifitas. Jadi yuk kita cukupkan menyakiti perasaan sendiri mulai saat ini.
Drama Mums
“if you are not happy with the drama you are in, change it”
Baca episode Drama Mums (story by Tyas Widjati) di Komik Perempuanmu membuat saya senyum-senyum sendiri. Yes, I am. Begitu ucap saya melihat tokoh yang dengan kegaduhan yang terjadi ketika menjalani peran sebagai Ibu. Keberadaan seorang ibu sering dianggap sepele jika dibandingkan kepentingan suami sebagai kepala keluarga apalagi anak-anak.
“Ibu adalah sosok biasa, tidak ada istimewanya”. Pernyataan semacam ini seringkali membuat ibu menjadi insecure. Ditambah lagi jika melihat teman-temannya terlihat sangat bahagia di potret media sosial. Saya pun sama seperti di tokoh Drama Mums, jika sedang down suka bertanya-tanya ke diri sendiri “Apa seumur hidup saya memang begini, apa saya harus kehilangan diri dan cita-cita saya”
Perasaan insecure memang sebaiknya tak perlu lama-lama disimpan. Karena perempuan memiliki sesuatu yang bisa dibanggakan dan diperjuangkan. Peran sebagai Ibu adalah pilihan kita dan juga perempuan lainnya termasuk ibu dan nenek kita.
Kita bisa belajar dari orang-orang tua terdahulu yang tangguh mendidik anak tanpa butuh pengakuan dan jempol follower. Melakukan yang terbaik untuk keluarga itu cukup membuat bahagia.
Terimakasih untuk cerita inspiratif Drama Mums ya, Komik Perempuanmu. Jadi mengisi lagi semangat saya untuk menyadari bahwa seorang Ibu pun punya kesempatan untuk mewujudkan impiannya dan berhak untuk menjadi dirinya sendiri.
Pengalaman Membaca Webtoon Perempuanmu
Gimana? inspiratif banget kan cerita perempuan yang ada di Komik Perempuanmu? Selain dua kisah diatas ada juga episode In Your Hands yang menceritakan tentang Lia, seorang difabel yang memiliki keterbatasan fisik sejak kecil yang berusaha menemukan potensi dirinya.
Aku juga suka Cerita Ara di episode Kepada Sang Pemilik Hati yang berjuang untuk melakukan banyak hal positif selain jatuh cinta. Not My Fault pun episode sangat menarik karena mencoba bersuara lebih lantang untuk mengubah sesuatu.
BTW, di episode terbarunya Komik Perempuanmu “Troble Talk Perempuan” mengangkat cerita dari kisah Bu Tejo di Film Tilik yang viral loh. Tentu aja ada terjemahan bahasa Indonesianya. Kalo nggak saya juga bakal bingung nih maksudnya hehe…
Yap saya setuju nih kalo kita semua punya sedikit Bu Tejo dalam diri kita yang kadang sukanya ngurusin urusan orang!
Fenomena ini disebut “Trouble Talk” alias ngegosip demi friendship. Perempuan memang punya kecenderungan ngobrolin sesamanya karena ingin didengar, ingin cari perhatian, ingin membangun koneksi, atau memperbesar circle mereka.
Kalo nggak hati-hati ya bahaya karena kita bisa masuk ke “trouble talk”. Episode ini jadi mengingatkan kalo kita pasti bakal menemukan orang seperti Bu Tejo dan untuk menghindarinya adalah menolak mengikuti arus, melawan perbincangan toxic dan menahan diri membicarakan sesuatu tanpa klarifikasi. Karena rumor itu bisa menyakitkan dan membebani tubuh orang lain yang digosipkan.
Nah kalo teman-teman belum baca Komik Perempuanmu di webtoon ayo buruan deh. Ada beberapa nilai lebih Komik Perempuanmu menurut saya!
1. Kisahnya dekat dengan kehidupan kita
Karena cerita perempuan yang disajikan berasal dari kisah nyata jadi merasa sangat dekat dengan tokohnya. Kadang merasa melihat diri sendiri di cerita itu, kadang merasa melihat teman kita yang mengalaminya. Membacanya jadi terbawa perasaan senang, sedih juga terluka. Dengan membaca kisah di Komik Perempuanmu, semoga kita jadi makin peduli dan sayang ya sesama perempuan.
2. Memberi Perenungan, Solusi dan Semangat
Bukan hanya menyajikan kisah sedih dan kesulitan yang dihadapi perempuan. Di Komik Perempuanmu ada banyak quote penyemangat yang membuat pembaca seperti saya untuk merenung bahwa hal biasa dalam hidup kita merasa sedih, terluka dan jatuh. Namun yang paling penting adalah percaya bahwa kita bisa bangkit lagi untuk jadi lebih kuat dan lebih baik.
3. Ilustrasi yang Menarik
Punya cerita yang bagus ditambah ilustrasi yang sangat menarik membuat Komik Perempuanmu enak sekali dibaca. Saya hanya butuh sebentar saja membaca 14 episodenya. Tidak membosankan, bahkan ingin dibaca ulang. Ekspresi yang digambarkan pun sangat pas. Thumbs up untuk illustrator Apitnobaka dan penulis ceritanya.
Cerita dari Perempuan untuk Perempuan
Nah, sebelumnya sudah saya sampaikan bahwa cerita ini berasal dari kisah nyata yang dikirimkan oleh perempuan. Teman-teman bisa juga loh mengirimkan cerita dengan mengirim pesan ke IG Komik Perempuanmu. Cerita terpilih nanti akan dibuatkan webtoonnya oleh tim Komik Perempuanmu. Eh ada bocoran loh, episode terbaru akan mengangkat cerita perempuan dari Papua. Jadi nggak sabar nih menunggu episode selanjutnya.
Saya berharap makin banyak cerita perempuan dari seluruh Indonesia yang diceritakan di Komik Perempuanmu. Makin banyak juga teman-teman perempuan yang membaca dan terinspirasi. Saya percaya perempuan Indonesia adalah perempuan yang kuat dan hebat, yakinlah kita berharga dan berhak untuk bahagia.
Peluk besar untuk teman-teman perempuanku 🙂
Sepakat sih mbak kalau Komik Perempuanmu ini memang inspiratif banget. Selain diangkat dari kisah nyata, relate banget sama kehidupan sehari2 ya