tips untuk mengatur keuangan keluarga penghasilan minim

Usia pernikahanku sudah memasuki 8 tahun. Ada banyak pengalaman yang membuatku belajar bahwa pernikahan bukan hanya soal cinta saja. Hidup bersama memang perlu proses adaptasi yang tidak sebentar. Tanggung jawab, saling menerima dan juga bagaimana mengatur keuangan keluarga dengan penghasilan yang pas-pasan. 

Awalnya aku beranggapan bahwa keuangan keluarga biarlah berjalan saja sesuai takdirnya. Ada disyukuri, tidak ada pun dimaklumi. Namun seiiring berjalannya waktu, anak-anak bukan hanya butuh makan tapi punya kebutuhan sekolah yang ternyata tidak seenteng yang aku bayangkan. 

Disinilah peranku sebagai manajer keuangan keluarga harus dijalankan agar bisa memprioritaskan kebutuhan yang memang paling penting. Aku pun sering mengikuti berbagai webinar tentang bagaimana mengelola keuangan keluarga dan mencoba mendapat pengetahuan baru dengan sering membaca artikel Teknologi dan Finansial di Jalantikus.com. Nah di tulisan kali ini, aku akan berbagi beberapa tips pengaturan keuangan keluarga dalam rumah tangga yang bisa dilakukan meskipun punya penghasilan minim. Yuk simak ulasannya!

Atur Keuangan Keluarga Agar Tidak Boros

Total penghasilan keluarga yang minim wajib banget diatur sedemikian rupa agar tidak boros. Inilah kunci kesukesan untuk kita yang sudah menikah apalagi sudah punya anak. Selama menyadari mana kebutuhan keluarga yang prioritas, aku yakin kita bisa survive untuk menjalani hidup bahkan menyiapkan dana untuk masa depan anak-anak.

1. Membuat Perhitungan Pengeluaran dan Pemasukan

Suami istri perlu terbuka tentang berapa penghasilan perbulan begitu juga dengan kebutuhan yang harus terpenuhi. Sebelum menerima gaji masing-masing, aku dan suami biasanya sudah membuat perhitungan alokasi kebutuhan apa saja yang harus kami penuhi untuk keluarga seperti kebutuhan pokok, sekolah anak, biaya kesehatan, tabungan ataupun dana untuk hobi yang bisa meningkatkan produktivitas. 

Sebaiknya hindari untuk membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan agar terbiasa dengan hidup hemat dan terhindar dari kebiasaan foya-foya. Meskipun begitu tak ada salahnya mengalokasikan sebagian gaji untuk kegiatan sosial keluarga misalnya menjenguk saudara, kegiatan sosial atau rekreasi. Hal ini bisa meningkatkan bonding antar orang tua dan anak yang bisa menjaga kondisi psikologi keluarga dalam kondisi baik. 

2. Mengindari Kebiasaan Komsuntif dan Mencari Penghasilan Tambahan

Harus diakui ketika berbelanja banyak sekali yang rasanya ingin dibeli. Padahal sebetulnya tidak begitu penting. Apalagi jika sedang berbelanja fashion yang sedang diskon, susah sekali menahan keinginan untuk tidak memborong barang yang diinginkan.

Disinilah pentingnya alokasi dana yang tepat. Jika alokasi dana untuk belanja sudah habis, aku harus mengalah untuk tidak menggunakan dana lainnya. Setiap bulan, aku punya catatan khusus apa saja yang harus dibeli untuk menghindari kebiasaan konsumtif.

Nah, daripada mengikuti kebiasaan boros, lebih baik melakukan kegiatan lain yang bisa jadi penghasilan tambahan atau bisa memenuhi sebagian kebutuhan rumah tangga. Pekerjaan yang bisa dilakukan seperti menjadi penulis lepas, berjualan online, menanam dan beternak di rumah untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

3. Memilih Masak dan Makan di Rumah

Makan bersama keluarga di luar rumah memang sangat menyenangkan. Namun, jika kita sadar bahwa kondisi keuangan saat ini tidak mengizinkan untuk melakukan hal-hal yang kadang ingin sekali dilakukan maka bersabarlah.Bukannya tidak ingin menghibur diri dan keluarga makan di luar rumah. Namun sebaiknya jangan lakukan terlalu sering. 

Aku biasanya melakukan sebulan satu kali atau saat aku mendapatkan rejeki lebih. Mengajak makan anak-anak di luar bisa menjadi reward atas kerja kera selama ini. Selebihnya, aku mencoba masak sendiri di rumah. Jika bosan, menu bisa dikreasikan dan kami makan bersama di teras rumah agar menyenangkan. 

4. Manfaatkan Diskon dan Promo

Untuk menghemat pengeluaran, seringlah cek-cek promo dan diskon yang ditawarkan oleh toko offline mapun online. Misalnya promo cashback, buy 1 get 1 free dan promo lainnya yang sangat berguna apalagi di tanggal tua. Namun, yang perlu diperhatikan jangan sampai kalap karena tergoda dengan promo diskon yang ada. 

5. Evaluasi Keuangan Rumah Tangga Setiap Bulan

Keberhasilan mengatur kondisi keuangan rumah tangga tergantung bagaimana kita mengelola dan mengevaluasinya. Yup, kita harus evaluasi nih pengeluaran setiap bulan. biasanya ada kebutuhan mendadak yang tidak bisa kamu hindari sehingga harus ada penyesuaian anggaran keuangan. Misalnya nih, pakaian sekolah anak yang tiba-tiba saja rusak saat bermain dan harus segera diganti.

Untuk menyikapi hal-hal mendesak seperti itu. Dana darurat harus disiapkan setiap bulannya, dan bisa diguankan jika ada sesuatu yang terjadi. 

Itulah tadi beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk mengatur keuangan keluarga agar tidak boros. Ingatlah untuk teliti mengatur keuangan untuk masa depan keluarga yang lebih baik.

Semoga bermanfaat!

Bagikan postingan ini :)

riafasha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *