Di jaman serba digital seperti sekarang, hp bisa dibilang jadi salah satu barang yang nggak boleh lupa dibawa ke mana pun. Banyak orang bergantung sama benda berukuran kurang lebih 5 sampai 6 inci ini dalam aktivitas sehari-hari. Mungkin kamu juga salah satunya?
Selain spesifikasi, “nyawa” dari hp atau smartphone juga ada di kapasitas baterainya. Mau sekeren apa pun smartphone, kalo baterainya nggak mumpuni, pasti ngegunainnya juga jadi nggak maksimal, kan?
Nah, biasanya, karena padatnya kegiatan sehari-hari, kita juga perlu isi ulang daya baterai hp berkali-kali. Tapi, tanpa sadar, kadang-kadang, ada habit atau kebiasaan kita saat ngecas yang berpotensi bikin umur baterai hp jadi pendek dan rentan bocor.
Kalo baterai hp kamu sekarang sering drop atau bocor, coba ingat-ingat lagi, kamu punya 5 kebiasaan ini nggak pas ngecas?
Nunggu baterai drop sampai 0%
Kalo lagi tanggung main hp, biasanya kita sering nunda-nunda ngecas. Padahal notifikasi dari hp sudah muncul bahwa baterai tinggal 20% atau bahkan 10%. Tau-tau, baterai sudah mendekati 0% atau bahkan hp mati sendiri. Kalo dilakuin berulang-ulang, jangan heran dalam 6 bulan ke depan, baterai hp kamu jadi boros atau bahkan bocor.
Sekarang, sebagian besar smartphone didesain menggunakan baterai Li-Ion (Lithium Ion), iPhone adalah salah satunya. Sebuah baterai dengan teknologi pengisian daya yang lebih cepat dan tahan lama dibanding baterai tradisional. Nah, tipe baterai ini kinerjanya akan lebih baik kalo ada di angka di atas 30% hingga 80%. Kalo smartphonemu menggunakan baterai Li-Ion dan sering ada dalam kondisi di bawah 30%, maka ini akan berefek pada pendeknya umur baterai.
Kalo baterai rusak, mau nggak mau kamu harus ganti baterai atau bahkan ganti hp. Biasanya, ganti baterai, apalagi yang original, harganya juga nggak murah. Saya pribadi, lebih pilih ganti hp kalau kondisinya begini karena khawatir baterai yang rusak juga punya dampak ke bagian spare part smartphone lainnya.
Apalagi sekarang, ganti hp nggak perlu nunggu tabungan penuh. Beberapa kali saya googling soal kredit hp online tanpa survey, ada beberapa lembaga multifinansial yang menyediakan fasilitas ini. Salah satunya yang saya lihat menarik adalah Kredivo. Kenapa menarik? Karena nggak cuma tanpa survey, tapi juga nggak perlu kartu kredit, nggak ada dp, nggak ada biaya tambahan lain, dan sudah bekerja sama dengan lebih dari 180 merchant online dan offline seperti Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Blibli, Oppo, dan Sentra Ponsel. Info lebih lengkapnya kamu bisa coba cek langsung situs Kredivo di sini.
Buka banyak aplikasi ketika hp sedang dicas
Hampir semua orang pasti pernah mainin hp ketika lagi dicas. Kadang-kadang, kondisi yang urgent emang mau nggak mau maksa kita untuk akses hp meski kondisinya lagi dicas. Sebenarnya, nggak ada salahnya menggunakan hp ketika dicas. Tapi, jangan sampai kamu buka terlalu banyak aplikasi kalo hp posisinya sedang dicas. Makin banyak aplikasi yang dibuka, akan semakin lama daya baterai terisi. Smartphone juga jadi cepat panas karena kinerjanya lumayan tinggi.
Ngecas hp di tempat yang terlalu panas atau terlalu dingin
Kalo smartphonemu pakai baterai tipe Li-Ion, maka pastikan saat ngecas, suhu ruangan atau tempat ngecasnya punya suhu yang pas, seperti suhu kamar. Jangan ngecas di tempat yang terkena terik matahari langsung, atau bahkan terlalu dingin. Sebab, “nyawa” baterai Li-Ion bisa terancam dan mati total.
Sering pakai power bank atau ngecas di laptop
Power bank atau nyolok casan di laptop emang bisa jadi penyelamat di kondisi urgent dan nggak ada colokan. Sayangnya, power bank dan laptop nggak menghantarkan arus panas atau listrik yang stabil. Biasanya, baterai jadi keisi lebih lama atau lebih cepat dibandingkan kalau kamu cas dengan adaptor.
Nggak cuma baterai smartphonemu yang terancam, baterai laptop juga. Karena dengan ngecas smartphone di laptop, dalam waktu bersamaan, baterai laptop juga terkuras sehingga harus diisi ulang. Kalau dibiarin terus-terusan, life cycle atau siklus hidup dari baterai laptopmu lama-lama akan berkurang dan melemah
Pakai kabel dan adaptor nonoriginal
Kabel dan adaptor casan yang asli atau keluaran vendor smartphone emang harganya cukup mahal. Hal ini bikin orang jadi cenderung beralih ke kabel dan kepala adaptor yang nonoriginal karena harganya lebih murah. Padahal, kabel dan adaptor yang nonoriginal belum tentu cocok dengan kondisi baterai dan smartphonemu.
Ada beberapa smartphone yang punya kabel dan adaptor yang dirancang khusus untuk memutus aliran listrik otomatis apabila daya sudah terisi penuh. Sementara, kabel dan adaptor yang nonoriginal, dipastikan nggak punya teknologi ini. Akibatnya, baterai smartphonemu bisa jadi korban. Mulai dari rusak, bocor, atau yang paling bahaya, bisa meledak.
Usahakan untuk selalu pakai kabel dan adaptor original bawaan dari vendor. Apabila rusak, maka nggak ada salahnya keluar uang sedikit lebih banyak buat beli yang asli. Selain lebih aman, smartphonemu juga jadi lebih awet, kan?
Kalo kamu punya rencana buat kredit hp online tanpa survey, pastikan bahwa kabel dan adaptor original bawaan vendor ada dalam paket atau kardus smartphone yang kamu beli. Apalagi kalo belinya di merchant online yang perlu nunggu barang datang baru bisa dicek kelengkapannya. Selain baca deskripsi, tanya juga semua hal dengan detail ke penjual.
Nggak cuma itu, pastikan juga bahwa simulasi cicilan atau kredit hp online tanpa survey diberikan di awal sebelum kamu setuju dengan transaksi tersebut. Pengalaman saya pakai Kredivo, bunga yang dikenakan terbilang rendah dibanding yang lain, hanya 2,95% per bulan dengan pilihan tenor 3, 6, dan 12 bulan. Simulasi cicilannya juga ditampilkan di awal secara transparan. Jadi, saya nggak khawatir bakal ada biaya tambahan yang muncul nantinya.
wah kayanya saya sering semua tuh, makasih infonya mbak.
folback ya..
Pakai adapter non original bikin battery gak awet ya? Baru tahu nih.
Kalau udah pernah ngedrop, baterry jadi cepat habis. 🙁 Apalagi sekarang sering pakai power bank huhu.