Sarana umum yang biasanya selalu ditemui di ruang publik adalah toilet, bahkan sebagian bangunan seperti gedung kantor, mall, hotel dll sudah menyediakan toilet disabilitas yang sering juga disebut toilet prioritas. Maksudnya selain untuk teman –teman disabilitas, toilet ini juga bisa digunakan untuk lansia yang tidak memungkinkan menggunakan toilet umum. Toilet disabilitas biasanya terpisah dengan toilet umum dan memiliki ruang yang lebih besar untuk membantu pengguna kursi roda agar lebih nyaman.
Namun saat ini tak semua ruang public menyediakan toilet disabilitas apalagi di daerah-daerah. Padahal toilet khusus sangat penting agar bisa membantu mereka yang membutuhkannya.
Syarat dan Fasilitas Toilet untuk Disabilitas
Untuk membuat toilet yang ramah akan disabilitas ternyata mempunyai beberapa syarat dan fasilitas yang harus dipertimbangkan untuk memudahkan penggunannya yang nanti merupakan disabilitas. Pastikan toilet tersebut aman dan nyaman. Beberapa hal diantaranya adalah
1. Toilet yang Lebih Luas
Agar memudahkan penyandang diabilitas bergerak di dalam toilet harusnya ruangan toilet untuk diabilitas lebih besar dibandingkan dengan toilet umum. Hal ini terutama bagi mereka yang menggunakan kursi roda maupun alat bantu jalan berupa tongkat.
Jika disamakan dengan toilet umum tentu mereka tidak akan bisa memutar kursi roda di dalamnya, karena berdasarkan pengalaman saya toilet umum agak sempit apalagi di ruang public. Sebaiknya toilet disabilatas memiliki ukuran setidaknya tiga kali lipat dibandingkan toilet umum. Dengan begitu penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda pun akan bisa melakukan gerakan dengan leluasa.
2. Lantai Tidak Licin
Ngeri membayangkan jika lantai toilet licin yang bisa menyebabkan terpeleset. Toilet disablitas harusnya dibuat dengan tekstur lantai yang kasar/ tidak licin. Selain itu untuk selalu diupayakan kering agar menjaga penyandang disablitas tidak mudah tergelincir saat lantai bacah.
3. Pintu Toilet
Bagaimana sih pintu toilet untuk diablitas? Nah ternyata bukan hanya perihal ruangan yang luas saja yang harus jadi pertimbangan, tetapi juga jenis pintu yang diguankan. Agar lebih mudah saat membuka dan menutup pintu, pilihlah pintu toilet yang bisa digeser dengan ukuran sekitar 1,5 meter. Hal ini gunanya agar pengguna kursi roda bisa mudah masuk ke toilet. Jika pintu tidak dibuat lebar tentu saja kursi roda tidaka akan muat masuk.
4. Letak Tisu, Shower, Wastafel dan Ketinggian Kloset
Saat menggunakan toilet, penyandang disabilitas membuntuhkan beberapa peralatan seperti tisu, shower, dan wastafel. Desain letak nya harus dipikirkan sedemikian rupa agar mudah dijangkau oleh penggunannya yang difabel. Letak kotak tisu, shower dan wastafel haruslah sejajar terutama jika mereka menggunakan kursi roda.
Selain itu ketinggian kloset juga harus dipertimbangkan. Penyandang disablitas akan kesulitan jika harus menggunakan toilet standar seperti di toilet umum terutama yang menggunakan kursi roda. Sebabaiknya buatlah WC difabel yang ketinggian tempat duduk klosetnya disesuaikan dengan tinggi kursi roda dengan rata-rata 45-50 cm.
5. Tersedianya rambu sistem cetak timbul serta tombol darurat
Selain orang yang mengalami kelumpuhan, orang yang memiliki keterbatasan penglihatan juga termasuk penyandang disablitas. Karenanya sangat dibutuhkan untuk menempatkan rambu dengan sistem cetak timbul agar mereka dapat memahami penggunaan rambu itu dengan baik.
Tombol darurat juga tak kalah penting fungsingnya sebagai permintaan bantuan bagi penyandang disablitas yang mengalami kesulitan ataupun insiden saat menggunakan toilet. Tombol darurat sebaiknya diletakkan ditempat yang mudah dijangkau.
Selain hal-hal yang sudah disebutkan di atas, toilet disabilitas juga perlu dilengkapi dengan pegangan tangan yang memudahkan untuk berjalan ataupun berdiri.
Dengan adanya kelengkapan fasilitas untuk toilet disabilitas akan membuat ruang public jadi ramah disabilitas dan sangat membantu mereka ketika beraktifitas di luar.